.
Wanitaadalah perhiasan dunia yang sangat indah di mata laki-laki. Saking indahnya
banyak laki-laki yang terpedaya, ketika wanita berhasil dijadikan anak panah
oleh Setan untuk menargetkan sasarannya sekalipun ia seorang yang shalih.
Bagaimana seorang yang shalih yang ahli ibadah bisa tertipu oleh tipu daya
Setan hanya dengan wanita? Padahal ia orang yang sering berdzikir kepada
Allah.
Sa’id bin
Al-Musayyab radhiyallahu anhu pernah berkata, “Tidaklah Allah mengutus seorang
nabi, melainkan dia tidak merasa aman dari gangguan Iblis, yang merusaknya
melalui perantara seorang wanita.”
Dan dari
hasan bin Shalih, dia berkata, “Aku pernah mendengar setan berkata kepada
wanita, “Engkau adalah separuh pasukanku, engkau adalah anak panah yang
kuluncurkan dan aku tidak pernah salah sasaran. Engkau adalah penyimpan
rahasiaku dan engkau adalah utusanku jika aku membutuhkan.”
Kisah ini
diriwayatkan dari Wahb bin Munabbih radhiyallahu ‘anhu. Ada seorang ahli ibadah
di kalangan bani israel. Dia adalah orang yang paling tekun beribadah pada
zamannya. Pada saat itu ada tiga orang laki laki bersaudara yang memiliki satu
saudari lagi, seorang gadis. Ketika mereka hendak pergi untuk ikut dalam
perngiriman satuan pasukan, mereka tidak tahu siapa yang akan menjaga dan
melindungi saudari mereka, dan kepada siapa dia akan dititipkan. Maka mereka
sepakat untuk menitipkan saudari mereka kepada laki laki ahli ibadah di
kalangan Bani Israel. Dengan penuh keyakinan mereka mendatangi ahli ibadah itu
dan memintanya untuk sudi dititipi saudari mereka, yang berarti saudari mereka
itu harus menetap di tempat ahli ibadah dan dalam lindungannya hingga mereka
kembali dari peperangan. Namun ahli ibadah menolak permintaan mereka dan dia
berlindung kepada Allah dari keberadaan saudari mereka. Mereka terus mendesak
ahli ibadah itu hingga akhirnya dia berkenan. Ahli ibadah itu berkata,
“Suruhlah dia menginap di sebuah bilik di lantai bawah biaraku.”
Maka mereka
menempatkan saudarinya di bilik yang dimaksudkan kemudian mereka
meninggalkannya. Dengan begitu, gadis tersebut berada di tempat ahli ibadah
untuk sekian lama, yang selama itu pula ahli ibadah turun dari biaranya untuk
memberikan makanan kepada sang gadis. Dia meletakkan makanan di dekat pintu
biara, kemudian menutupnya kembali lalu naik ke lantai atas dalam biaranya.
Setelah itu sang gadis keluar dari biliknya untuk mengambil makanan yang sudah
diletakkan ahli ibadah.
Setan cukup
sabar menghadapi ahli ibadah itu dan senantiasa membuatnya senang melakukan
kebaikan, sambil membesar besarkan masalah jika gadis itu keluar pada siang
hari dan menakut nakutinya andaikan ada orang lain yang melihat keberadaan
gadis itu di biaranya. Maka setan menambahi tipu muslihatnya dengan berkata,
“Andaikan engkau mau berjalan ketika membawa makanannya , lalu engkau
meletakkannya didepan biliknya, tentu pahalamu semakin bertambah besar.”
Setan terus
menerus membujuknya hingga dia mau berjalan mendekati bilik gadis dan
meletakkan makanannya di depan pintunya, tanpa berbicara sedikitpun. Hal ini
terjadi hingga beberapa lama.
Kemudian
Iblis mendatangi ahli ibadah dan menganjurkannya kepada suatu kebaikan, seraya
berkata, “Andaikata engkau mau berjalan membawa makanannya dan meletakannya di
dalam biliknya, tentu pahalamu semakin besar.” Iblis senantiasa membujuk ahli
ibadah hingga dia mau berjalan membawa makanannya dan meletakkannya di dalam
bilik sang gadis. Hal ini terjadi hingga beberapa lama.
Iblis
menyuruh ahli ibadah kepada kebaikan dan menganjurkannya, seraya berkata,
“Andaikata engkau mau berbicara dan mengobrol dengannya, tentu engkau akan bisa
menjaganya, karena dia bisa saja dimangsa binatang buas.” Iblis senantiasa
membujuknya, hingga ahli ibadah itu mau berbincang bincang dengan sang gadis
dari atas lantai di atas biaranya hingga beberapa lama.
Setelah itu
Iblis mendatangi ahli ibadah dan berkata membujuknya, “Andaikata engkau mau
turun ke biliknya, duduk di depan pintu biaramu dan mengajaknya berbincang
bincang denganmu, tentu hal itu lebih dia sukai.” Iblis senantiasa membujuknya
hingga ahli ibadah mau duduk di depan pintu biaranya dan keduanya berbincang
bincang. Hal ini terjadi hingga beberapa lama.
Iblis
mendatangi ahli ibadah dan mengajurkan sesuatu yang selayaknya ia lakukan.
Iblis berkata, “Andaikata engkau keluar dari biaramu dan duduk di dekat pintu
biliknya, lalu engkau berbincang bincang dengannya, tentu lebih menyenangkan
hatinya. Iblis senantiasa membujuk ahli ibadah hingga akhirnya dia benar-benar
melaksanakannya. Hal ini terjadi hingga beberapa lama.
Iblis
mendatangi ahli ibadah lagi dan memberinya anjuran tentang pahala yang akan
diperolehnya di sisi Allah jika dia mau mengerjakannya. Iblis berkata,
“Andaikan saja engkau mau keluar dari biaramu dan duduk lebih dekat lagi ke
pintu bilik si gadis itu serta berbincang bincang dengannya tanpa perlu keluar
dari sana.” Ahli ibadah melakukan anjuran Iblis ini dan hal ini berjalan hingga
beberapa lama.
Kemudian
Iblis mendatangi ahli ibadah dan berkata, “Andaikata engkau mau masuk ke dalam
bilik gadis itu, berbincang bincang dengannya dan tanpa diketahui seorang pun,
maka hal ini tentu lebih baik bagimu.” Maka sehari penuh ahli ibadah menemani
sang gadis di dalam biliknya. Ketika hari sudah senja, dia keluar dan naik ke
lantai atas dari biaranya
Iblis mendatangi
ahli ibadah dan terus menerus membujuknya, hingga dia berani memegang paha sang
gadis dan memeluknya. Iblis terus memperdaya ahli ibadah dengan membisikkan
bahwa hal itu merupakan kebaikan, hingga akhirnya dia menyetubuhinya dan gadis
itu pun hamil. Ketika tiba saatnya, gadis itu melahirkan seorang bayi. Iblis
mendatangi ahli ibadah seraya berkata, “Apa pendapatmu jika saudara saudaranya
datang sementara saudari mereka telah melahirkan seorang bayi akibat
perbuatanmu? Apa yang hendak engkau lakukan? Tentu saja aku tak berani menjamin
dirimu, bahwa nama baiknya akan tercemar, atau mereka akan mencemarkan nama
baikmu. Karena itu hampirilah bayi itu, bunuhlah dia, lalu kuburkan mayatnya.
Gadis itu akan merahasiakannya karena takut andaikan saudara saudaranya tahu
apa yang telah engkau perbuat terhadap dirinya.”
Maka ahli
ibadah itu melakukan apa yang dianjurkan Iblis. Lalu Iblis berkata lagi,
“Apakah menurut pendapatmu wanita itu akan menyembunyikan kepada saudara
saudaranya apa yang telah engkau perbuat terhadap dirinya dan anaknya? Ambillah
wanita itu, bunuhlah dia dan kubur bersama anaknya!”
Ahli ibadah
benar benar mengikuti anjuran Iblis, membunuh dan mengubur gadis itu bersama
anaknya. Dia juga membuat sebuah lubang dan meletakkan sebuah batu besar diatasnya
setelah meratakan tanahnya. Setelah itu ia naik ke lantai atas biaranya untuk
beribadah disana. Tidak berapa lama berselang seperti yang dikehendaki Allah,
saudara saudara sang gadis datang dari peperangan, lalu mereka mendatangi biara
dan menanyakan saudari mereka. Ahli ibadah menangis dan menunjukkan belas
kasihannya terhadap saudari mereka seraya berkata, “Dia adalah seorang wanita
yang paling baik. Itu adalah kuburannya. Lihatlah!”
Mereka
mendatangi kuburan saudari mereka dan menangis disana sebagai luapan kasih
sayang mereka. Beberapa hari mereka berada di kuburan itu lalu mereka pulang ke
rumah.
Pada malam
harinya dan setelah mereka tidur, setan mendatangi mereka lewat mimpi. Setan
muncul dalam rupa seorang musafir. Pertama kali ia datang dalam mimpi salah
seorang di antara mereka yang paling tua. Setan bertanya tentang nasib
saudarinya. Orang itu menjawab seperti apa yang dikatakan ahli ibadah,
bagaimana kematiannya dan bagaimana kasih sayang yang ditunjukkannya terhadap
saudarinya itu. Bahkan ahli ibadah itu juga menunjukkan kuburannya. Namun setan
menyangkal semua itu seraya berkata, “Ahli ibadah itu tidak berkata jujur
tentang saudari kalian. Saudari kalian itu telah hamil dan melahirkan bayi
karena perbuatan ahli ibadah, lalu dia membunuh saudari kalian dan menguburnya
di balik pintu sebelah kanan di bilik yang ditempati saudari kalian. Pergilah
kesana dan buktikan sendiri, tentu kalian akan mendapatkan apa yang kukatakan
ini.”
Lalu Iblis
mendatangi dua saudaranya yang lain dan mengatakan hal yang sama. Ketika sudah
bangun mereka merasa heran dengan mimpi yang mereka alami dan mereka semakin
heran ketika mereka memberi tahu tentang mimpi mereka masing masing.
“Ini hanya
sekedar mimpi, kalian tak perlu memperdulikannya” kata yang paling tua .
Yang paling
muda berkata, “Demi Allah aku tidak akan surut sebelum mendatangi tempat itu
dan memeriksanya.”
Akhirnya
mereka bertiga sepakat untuk mendatangi bilik yang dulu ditempati saudarinya.
Mereka membuka pintu dan mencari cari tempat seperti yang diberitahukan kepada
mereka lewat mimpi. Ternyata benar, saudari mereka dan anaknya terkubur di
tempat itu. Mereka menemui ahli ibadah dan menanyakan tentang nasib saudari
mereka dan tak ada pilihan lain bagi ahli ibadah selain mengakuinya karena
godaan setan. Mereka pun menurunkan ahli ibadah dari biaranya dan siap untuk di
salib. Tatkala ahli ibadah itu sedang diikat di papan, setan menemuinya seraya
berkata, “Tentunya engkau sudah tahu bahwa sebenarnya akulah yang telah
menggodamu dengan kehadiran wanita itu, lalu engkau membuatnya hamil, lalu
engkau membunuhnya dan anaknya. Jika pada saat ini engkau tunduk kepadaku dan
kufur kepada Allah yang telah menciptakanmu dan membentuk dirimu, tentu engkau
akan selamat dari keadaan yang akan menimpamu ini..”
Maka ahli
ibadah itu menyatakan kufur kepada Allah. Namun kemudian setan meninggalkannya
begitu saja dan membiarkan orang orang menyalibnya. Karena peristiwa inilah
Allah menurunkan ayat, surah Al Hasyr : 16.
كَمَثَلِ
الشَّيْطَانِ إِذْ قَالَ لِلإنْسَانِ اكْفُرْ فَلَمَّا كَفَرَ قَالَ إِنِّي
بَرِيءٌ مِنْكَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ رَبَّ الْعَالَمِينَ
“(Bujukan
orang-orang munafik itu adalah) seperti (bujukan) setan ketika dia berkata
kepada manusia: ‘Kafirlah kamu’, maka tatkala manusia itu telah kafir, maka ia
berkata: ‘Sesungguhnya aku berlepas diri dari kamu, karena sesungguhnya aku
takut kepada Allah, Rabb semesta Alam’.”
Sungguh
benar perkataan Al Haasan bin Shalih yang mengatakan “Sesungguhnya setan
benar-benar akan membukakan 99 pintu kebaikan bagi seorang hamba, untuk tujuan
membuka satu pintu keburukan.”
Nabi
shalallahu ‘alayhi wasallam bersabda:
“Tidaklah
aku tinggalkan setelahku suatu fitnah yang lebih berbahaya bagi laki laki
(melainkan fitnah yang datang dari) wanita.” Dikeluarkan oleh Bukhari (9/5096);
Muslim (4/2097), Ibnu Majah (3998) dan At-Tirmidzi (2780) dan dia berkata:
“Hadits Hasan Shahih”
Sumber: dari
buku “Perangkap Setan” karya Ibnul Jauzy penerbit Al Kautsar
(Dengan
sedikit tambahan redaksi)
(zafaran/arrahmah.com/muslimahzone.com)
- See more
at: http://www.arrahmah.com/read/2012/08/24/22640-setan-menjerumuskan-ahli-ibadah-itu-melalui-wanita.html#sthash.4huueJ2K.dpuf