Beberapa
saudara muslim sudah ada yang mengenali dan mewaspadai beberapa tokoh syi’ah
berikut ini. Namun mayoritas muslim belum, lantaran ada pengaburan dan
tipu-tipu yang dilakukan oleh tokoh-tokoh ini. Mereka para tokoh syi’ah adalah
orang-orang yang tampil di permukaan. Menurut ustadz Farid Ahmad Okbah MA,
Direktur Pesantren Al-Islam “Mereka yang ada di organisasi-organisasi syi’ah
seperti ABI, IJABI dan lain-lain tidak melakukan taqiyah (berdusta untuk
menyembunyikan keyakinan syi’ahnya).” Demikian ungkap ustadz kepada arrahmah.com beberapa waktu lalu. Mereka
syiah tulen.
Saat ini
mereka semakin berani dengan mulutnya mengatakan dirinya syi’ah, demikian pula
dalam bentuk dukungan fisik material dan mental spiritual terhadap pengikutnya.
Seperti terekam dalam kehadiran tokoh-tokoh ini di tempat pengungsi syi’ah
Sampang, Madura, sebagai bentuk dukungan terhadap mereka. Berikut ini adalah
tokoh-tokoh tersebut:
4. DR.
Khalid Al Walid, MA
Ketua Majelis Ulama Indonesia Pusat
KH. Cholil Ridwan, menjelaskan bahwa organisasinya melakukan evaluasi atas
dugaan adanya seorang tokoh Syiah dalam kepengurusan MUI pusat. Hal ini
mengemuka setelah tokoh tersebut datang ke Sampang atas nama MUI pusat,
mendesak dicabutnya fatwa sesat Syiah dari MUI Jatim.
Pengurus MUI
yang terindikasi sebagai penganut Syiah adalah DR. Khalid Al-Walid. Ia adalah
alumnus dari Hawzah Ilmiah Qom, yang judul desertasinya di UIN Syarif
Hidayatullah adalah “Pandangan Eskatologi Mulla Shadra”.
Saat
disertasinya diuji oleh tim penguji dari UIN Syarif Hidayatullah, Prof. DR.
Azyumardi Azra pada Tahun 2008 lalu. Tiba di bagian akhir acara, Azyumardi
bertanya, “Apakah Anda penganut mazhab Syi’ah? Jangan salah duga”. Tanyanya.
“Saya akan
bangga bila UIN berhasil meluluskan seorang doktor Syiah, karena menjadi bukti
nyata bahwa lembaga ini menjunjung tinggi pluralisme dan toleransi antar mazhab
Islam,” lanjut Direktur Pascasarjana UIN tersebut.
Khalid Al
Walid saat itu menjawab, “Eh… Saya sama dengan Pak Haidar,” jawabnya
berdiplomasi seraya menunjuk DR. Haidar Bagir yang duduk di samping Prof. DR.
Mulyadhi Kartanegara yang menjadi pembimbing disertasi Khalid Al Walid.
Sebagaimana diketahui, Haidar Bagir adalah tokoh Syiah di Indonesia dan selalu
membela berbagai kepentingan Syiah.
Selain itu,
DR Khalid Al Walid juga menjabat sebagi dewan syuro Ahlul Bait
Indonesia (ABI), ormas lokomotif kelompok syiah di Indonesia.
Dalam daftar
pengurus MUI yang tercantum dalam situs resminya, tercantum nama Dr. H. Khalid
al-Walid, M.Ag yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Ukhuwah Islamiyah MUI
Pusat.
5. Muhsin Labib
5. Muhsin Labib
Labib adalah Dosen Filsafat di UIN
Syarif Hidayatullah yang merupakan lulusan Muhsin Qum Iran. Ia menulis banyak
buku tentang Syiah dan menjadi pembela Syi’ah Imamiyah di berbagai kesempatan.
Di antara
buku-bukunya adalah Ahmadinejad: David di Tengah Angkara Goliath, Husain
Sang Ksatria Langit, Kamus Shalat, Gelegar Gaza, Primbon Islam, Goodbye Bush,dan
lainnya.
Muhsin Labib
pernah mengatakan, “Orang yang anti Syiah adalah orang yang esktrimis dan
menjadi ancaman bagi negara Republik Indonesia.”
6. Penyanyi
Haddad Alwi
Dia
adalah penyanyi yang cukup terkenal yang biasa berduet dengan biduanita Sulis.
Salah satu lagunya yang berjudul Ya Thoyibah, diubah liriknya dalam bahasa Arab
dan berisi pujian pada Ali bin Abi Thalib secara berlebihan.
Hadad Alwi
turut mengunjungi korban konflik sosial syiah di Sampang Madura 29 September
2012. Dia memberi motifasi dan dukungan kepada para pengungsi syiah.
Sementara,
kalau nyanyiannya itu seperti Ya Thoybah, tidak mudah diidentifikasi oleh orang
awam kebanyakan, sehingga orang tidak mudah untuk menyalahkannya. Karena dia
berbahasa Arab, menyebut nama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
sahabat Ali radhiyallahu ‘anhu menyebut Al-Quran dan sebagainya. Padahal,
nyanyian Ya Thoybah itu justru isinya berbahaya bagi Islam, karena ghuluw
(berlebih-lebihan) dalam memuji Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu.
Berikut ini
kutipan bait yang ghuluw dari nyanyian Ya Thoybah (wahai Sang Penawar): Ya
‘Aliyya bna Abii Thoolib Minkum mashdarul mawaahib. Artinya: “Wahai Ali bin Abi
Thalib, darimulah sumber keutamaan-keutamaan (anugerah-anugerah atau
bakat-bakat).”
(az
muttaqin/arrahmah.com)
- See more
at:
http://www.arrahmah.com/kajian-islam/kenali-dan-waspadai-tokoh-tokoh-syiah-indonesia-ini-dari-penyanyi-hingga-anggota-mui-pusat.html#sthash.jWXa0NSU.dpuf