BENYAMIN
Franklin merupakan salah seorang penandatangan Deklarasi Kemerdekaan Amerika Serikat
(4 Juli 1776). Dia lahir di Milk Street, Boston, pada tanggal 17 Januari 1706
dari ayahnya yaitu Josiah Franklin yang menikah dua kali. Benjamin anak bungsu
dari 17 bersaudara. Benjamin sudah tidak bersekolah di usia sepuluh tahun. Dua
tahun kemudian ia magang di penerbitan milik James, kakaknya sendiri, yang
menerbitkan surat kabar New England Courant. Di tempatnya bekerja, Benjamin
menjadi kontributor dan kemudian editor. Suatu hari Ben bertengkar dengan
Jamer, akhirnya Benjamin kabur ke New York, lalu ke Philadelphia pada Oktober
1723.
Benjamin
Franklin merupakan tokoh Freemasonry London, yang menjalin kontak sangat dekat
dengan Rothschild, otak dari pihak Konspirasi Yahudi Internasional.Namun karena
lama kelamaan, setelah melihat dengan mata kepala sendiri berbagai perkembangan
yang tidak menguntungkan Amerika Serikat, sebuah negara yang ikut dibidaninya,
terutama terkait perkembangan kaum Yahudinya serta penguasaan kaum ini atas
sendi-sendi perekonomian, maka Franklin sadar bahwa selama ini dia telah
berbuat salah. Kaum Yahudi yang dulu begitu dekat dengannya ternyata tidak
ubahnya lintah darat yang mampu menghisap dengan amat rakus dan buas, segala
sumber daya alamdan manusia Amerika Serikat. Franklin pun berlepas diri dari
gerakan Freemasonrydan berusaha dengan gigih, tak kenal takut, untuk
memperingatkan rakyat Amerika Serikat tentang Bahayanya orang-orang Yahudi di
Amerika.
Salah satu
upaya Benjamin Franklin yang fenomenal dan dicatat dalam sejarah Amerika
sendiri adalah surat ramalannya tentang Yahudi di Amerika, Inilah surat
peringatan dari Benjamin Franklin:
“Di sana ada
bahaya besar yang mengancam Amerika. Bahaya itu adalah orang-orang Yahudi. Di
bumi manapun Yahudi itu berdiam, mereka selalu menurunkan tingkat moral,
kejujuran dalam dunia komersial. Mereka hidup mengisolasi diri, dan berusaha
mencekik leher keuangan pribumi, seperti yang terjadi di Portugal dan Spanyol.
Sejak lebih
dari 1700 tahun, orang Yahudi mengeluhkan nasib yang mereka alami, karena
mereka telah diusir dari bumi pertiwi. Perlu dikatahui wahai saudara sekalian,
seandainya dunia berbudaya sekarang ini memberinya tanah Palestina, mereka
segera mencari berbagai alasan untuk tidak kembali kesana. Mengapa? Mereka
tidak lain adalah Vampir penghisap darah. Dan seekor vampire tidak akan bisa
hidup dengan vampire lain. Orang Yahudi itu tidak bisa hidup dengan mereka
sendiri. Mereka harus hidup dengan orang Kristen atau bangsa-bangsa yang bukan
dari golongan mereka.
Jika orang
Yahudi tidak disingkirkan dari Amerika dengan kekuatan Undang-Undang, maka
dalam masa 100 tahun mendatang, mereka mereka akan menguasai dan menhancurkan
kita dengan mengganti bentuk pemerintahan yang telah kita perjuangkan dengan
pengorbanan darah, nyawa, harta dan kemerdekaan pribadi kita. Seandainya orang
Yahudi itu tidak diusir dalam waktu 200 tahun mendatang, anak cucu kita nanti
akan bekerja diladang-ladang untuk memberi makan orang-orang Yahudi itu.
Sementara itu, orang Yahudi akan menghitung-hitung uang dengan tangan mereka di
berbagai perusahaan keuangan.
Aku ingatkan
anda sekalian. Kalau anda tidak menyingkirkan Yahudi untuk selamanya, maka anak
cucu dan cicit kalian akan memanggil-manggil nama kalian dari atas liang kubur
kalian kelak. Pikiran yang ada dibenak orang Yahudi tidak seperti yang ada pada
orang Amerika. Meskipun mereka hidup bersama kita selama beberapa generasi,
mereka tidak akan berubah sebagaimana macan tutul tidak bisa mengubah warna
kulitnya. Mereka akan menghapus institusi kita. Oleh karena itu, mereka harus
disingkirkan dengan konstitusi”
Surat ini
ditulis oleh Benjamin Franklin berkenaan dengan Rencana Undang-Undang tahun
1789 dan dimuat dalam Charles Pinsky Journal, South Carolina. Teks aslinya
sampai sekarang masih bisa dilihat di Franklin Institute Philadelphia, AS.
Sumber:
William G. Carr, Gerakan Zionisme Menaklukan Dunia, Pustaka Al Kautsas
dan Eramuslim Digest Edisi 4