Cerita Saya

Foto saya
Selalu belajar dan mencari ilmu yang berguna/bermanfaat untuk pribadi dan masyarakat.

Rabu, 01 Februari 2012

Refleksi akhir tahun 2011 : 7 peristiwa (fenomena) penting versi Arrahmah.com/Reflections on the end of 2011: 7 events (phenomena) important version of Arrahmah.com

Menjelang akhir tahun, banyak peristiwa (fenomena) penting yang terjadi di tahun 2011 yang bisa di jadikan refleksi bagi kaum Muslimin. Kaum Muslimin yang hingga detik ini masih bisa menghirup udara segar patut bersyukur dikarenakan diberi kesempatan oleh Allah SWT., untuk dapat menyaksikan berbagai peristiwa penting di tahun 2011 tersebut, mulai dari dahsyatnya tsunami revolusi Islam di Timur Tengah, penarikan pasukan Amerika Serikat dari Negeri Dua Sungai, Irak, hingga syahidnya Singa Islam, pemimpin jihad global, Syekh Usamah Bin Ladin, rahimahullah. Berikut Refleksi Akhir Tahun 2011 : 7 Peristiwa (fenomena) Penting Versi Arrahmah.com. Semoga bermanfaat!




1.Dahsyatnya Gelombang Tsunami Revolusi Islam



Tiada yang menyangka, awal tahun 2011, tepatnya pada tanggal 14 Januari 2011 silam, menjadi awal dahsyatnya gelombang tsunami revolusi Islam yang menyapu hampir seluruh kawasan Timur Tengah. Pada tanggal 14 Januari 2011, 10 hari setelah Muhammad Bouazizi (26) seorang pemuda tukang sayur di wilayah Sidi, 300 kilometer sebelah selatan ibukota Tunisa meninggal akibat bakar diri, diktaktor Tunisia Ben Ali terguling oleh tsunami revolusi rakyat yang dipicu oleh seorang tukang sayur. Dahsyat!



Negara pertama yang terkena dampak sapuan gelombang tsunami revolusi Islam di Timur Tengah adalah Mesir. Negeri yang dipimpin oleh Fir’aun Abad Modern, Husni Mubarak membara sepanjang bulan Januari hingga bulan Februari 2011. Lapangan Tahrir Square menjadi saksi sejarah lengsernya toghut Mesir, Husni Mubarak di tangan para pejuang revolusi rakyat. Husni Mubarak mengundurkan diri dari kekuasaannya pada hari Jum’at, tanggal 11 Februari 2011.



Setelah Mesir, negeri yang tersapu gelombang tsunami berikutnya adalah Yaman. Ribuan penduduk Yaman berdemonstrasi di ibukota Yaman, San’a menuntut turunnya sang diktaktor Yaman yang bengis, Ali Abdullah Saleh yang telah berkuasa selama 30 tahun lebih.



Pada hari Jum’at, tanggal 3 Juni 2011, serangan roket yang mematikan menghantam masjid di komplek Istana Presiden Yaman di San’a dan mengakibatkan cederanya presiden Yaman hingga akhirnya toghut itu mengundurkan diri dari jabatannya.



Sementara itu seiring dengan revolusi rakyat yang menuntut sang diktaktor Yaman mundur, mujahidin Al Qaeda Jazirah Arab (AQAP) yang berpusat di Yaman, khususnya di Yaman Selatan, yakni di provinsi Abyan, telah berjuang untuk menegakkan syariat Islam dan mendirikan Imarah Islam (Negara Islam) di negara tersebut. Pada hari Sabtu, tanggal 28 Mei 2011, Al Qaeda Jazirah Arab (AQAP) yang berbasis di Yaman telah mendeklarasikan berdirinya Imarah Islam (Negara Islam) di Yaman, dengan propinsi Abyan sebagai ibukotanya.



Selanjutnya, Libya di bawah diktaktor kejam, rezim toghut Moammmar Qaddafi, menjadi negara berikutnya yang dihempaskan oleh dahsyatnya gelombang tsunami revolusi Islam. Sirte, tempat kelahiran sang Musailamah (nabi palsu) abad modern, menjadi saksi di hari Kamis, 20 Oktober 2011, bagaimana Qaddafy (42) musuh Islam dan kaum Muslimin, penentang syariat Islam itu harus meregang nyawa secara mengenaskan setelah baku tembak dengan para pejuang revolusi rakyat Libya.



Kini, beberapa negara di Timur Tengah masih bergolak akibat hempasan dahsyat gelombang tsunami revolusi Islam, seperti Suriah, Bahrain, Yaman, Yordania, Al Jazair, dan tentu saja Arab Saudi. Para toghut di negeri-negeri tersebut khawatir singgasana mereka tersungkur oleh gerakan revolusi rakyat yang menuntut keadilan yang selama ini mereka rampas.



Benar apa yang dikatakan oleh Syekh Anwar al Awlaki rahimahullah dalam INSPIRE edisi ke-5 bertajuk “The Tsunami of Change” bahwa revolusi mampu mematahkan ketakutan yang selama ini mendekam di hati benak kaum Muslimin bahwa para tiran tidak bisa dikalahkan!



Kesimpulannya, revolusi Islam yang tengah mengguncang singgasana para diktaktor Timur Tengah saat ini hakikatnya baik bagi umat Islam, baik bagi mujahidin dan buruk bagi imperialis Barat dan antek-antek mereka di dunia Islam.



Pada hakikatnya, revolusi ini telah menyingkap sekumpulan realita yang menakutkan dan menampakkannya pada manusia, dan itu adalah sebagian dari kebaikan yang besar dan rahmat Allah SWT., terhadap kaum Muslimin.



2.Imarah Islam : Trend Penegakan Syariat Islam Global



Pawai sekaligus peluncuran pertama kali proyek Imarah (Negara) Islam Inggris pada hari Sabtu, 30 Juli 2011 menjadi penanda munculnya trend penegakan syariat Islam kaafah (sempurna) secara global. Kaum Muslimin di seluruh dunia akhirnya menyaksikan bagaimana saudara-saudara Muslim mereka di Inggris, sebuah negara pusat kekufuran, bersemangat untuk hidup di bawah panji-panji Islam dan menyerukan penegakan syariat Islam di seluruh lini kehidupan.



Di Perancis, pada tanggal 9 April 2011, kaum Muslimin turun ke jalan, berdemonstrasi menolak pelarangan pemakaian burqa (cadar) sekaligus menuntut diterapkannya syariat Islam di kota mode dunia tersebut. Kaum Muslimin di Perancis tersebut dengan penuh semangat menyerukan pelaksanaan Al Qur’an dan Sunnah di seluruh Eropa.



Di Denmark, aktivis Islam yang tergabung dalam kaldet.com menyerukan penegakan syariat Islam di Denmark. Pada hari Rabu, 14 September 2011 mereka meneriakkan “Sharia4Denmark” secara terbuka di Stasiun Norrebro, Denmark, dan menjelaskan keharaman mengikuti pemilu (sistem hukum buatan manusia) di negeri kafir Eropa tersebut.



Kaum Muslimin di Belgia lebih jauh lagi telah menerapkan pengadilan Islam, meski masih terbatas dalam masalah perkawinan, perceraian, dan warisan. Di bawah Sharia4Belgium, kaum Muslimin di Belgia optimis suatu saat nanti hukum Islam akan diterapkan secara sempurna di negeri tersebut.



Trend penegakan syariat Islam bergema di seantero Eropa, menginginkan penegakan syariat Islam, di bawah Imarah Islam, sebagaimana saudara-saudara Muslim mereka yang telah lebih dahulu menerapkannya, seperti Imarah Islam Afghanistan, Imarah Islam Kaukasus, Daulah Islamiyah Iraq, dan yang paling terbaru Imarah Islam Somalia.



Selain Eropa, Negara kafir Australia ternyata juga memiliki tokoh sekaligus organisasi yang fokus untuk penegakan syariat Islam di Negara Kangguru tersebut. Ibrahim Siddiq Conlon, dengan Sharia4Australianya, baru-baru ini, sebagaimana dilansir Channel 7, telah mempersiapkan Proyek Islam Lakemba, yakni sebuah wilayah yang akan diatur oleh hukum syariat Islam, yakni di wilayah Lakemba, Australia.



Fenomena trend penegakan syariat Islam secara sempurna ternyata juga sampai ke Asia, khususnya di negeri bernama Brunei Darussalam. Sebagaimana diberitakan, Brunei Darussalam, sebuah Negara di kawasan Asia Tenggara berencana mengimplementasikan syariat Islam di semua bidang. Hal ini diketahui dari laporan Brunei Darussalam tahun 2010 yang diterbitkan oleh Oxford Group yang bekerjasama dengan Kantor Perdana Menteri. Apakah hal ini akan menjadikan Brunei menjadi Negara Islam pertama di kawasan Asia Tenggara? Bagaimana dengan negara yang katanya berpenduduk mayoritas Muslim bernama Indonesia?



3.The Lone Wolf, Aksi-Aksi Serigala yang Sendirian



The Lone Wolf, atau Adz Dzi’bul Munfarid (Serigala yang Sendirian) adalah julukan bagi seseorang yang melakukan aksi penyerangan atas nama kelompok atau ideologi, tetapi dia melakukan aksi ini seorang diri.



Istilah The Lone Wolf atau Adz Dzi’bul Munfarid (Serigala yang Sendirian) semakin populer ketika pada tanggal 11 Desember 2010 seorang yang bernama Taimur Abdulwahab Al Abdali, pria berkebangsaan Swedia yang juga pernah menghabiskan waktunya di Inggris melakukan pemboman di Stockholm, Swedia.



Setelah itu, serangan demi serangan yang dilakukan oleh para serigala yang sendirian ini terus terjadi mengguncang kemapanan negara-negara salibis zionis dan antek-anteknya. Seorang Muslimah Inggris, Roshonara Choudry (21) menikam anggota parlemen dari Partai Buruh, yang ikut andil dalam pengiriman pasukan kafir Inggris ke Afghanistan, Stephen Timms (54).



Seorang Mujahid, Mevlid Jasarevic pada hari Jum’at, 28 Oktober 2011 menembaki kedubes AS di Sarajevo. Bersenjatakan AK 47 Mevlid Jasarevic asal Serbia menembaki kedubes AS di Sarajevo, ibukota Bosnia-Herzegovina dan melukai satu orang petugas keamanan.



Mevlid turun dari trem dengan santai, mengendong AK 47 dan mulai menembaki kedubes AS. Mevlid Jasarevic- sebagaimana dituturkan saksi mata-masih sempat memerintahkan para pejalan kaki untuk menjauh, karena targetnya memang hanya kedubes AS.



Aksi Serigala yang Sendirian di penghujung tahun 2011 adalah yang dilakukan Jose Pimentel alias Muhammad Yusuf pada tanggal 19 November 2011. Meski belum sempat menjalankan aksinya, Jose Pimentel (27) The Lone Wolf warga AS asal Dominika ini berencana menghabisi pegawai pemerintah AS dan tentara kafir AS.



Syekh Muhammad Al Sana’ani dalam majalah Inspire Edisi 4 menyebut aksi-aksi Serigala yang Sendirian ini sebagai aksi Loyalitas Tanpa Batas (The Borderless Loyalty) yang dimiliki Islam. Para “Serigala” ini biasanya juga meninggalkan pesan kuat di setiap aksinya, bahwa mereka hendak membela dan mempertahankan kemuliaan dan kehormatan Islam.



4.Proyek Setan Deradikalisasi Islam



Deradikalisasi adalah sebuah proyek setan untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin dengan dalih “perang melawan terorisme”. Proyek setan deradikalisasi dipimpin oleh ketua “setan”, pimpinan perang salib dunia, Amerika, yang diikuti oleh antek-antek dan budaknya di seluruh dunia.



Di negeri ini, proyek setan deradikalisasi dijalankan oleh BNPT alias Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, di bawah kepemimpinan Ansyad Mbai, seseorang yang terjangkit penyakit Islamophobia (takut dan anti Islam) akut.



Umat Islam telah mengetahui tujuan proyek setan deradikalisasi dan menolak proyek setan tersebut. Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surakarta, telah mengeluarkan sebuah buku berjudul “Kritik Evaluasi & Dekonstruksi Gerakan Deradikalisasi Aqidah Muslimin di Indonesia” yang isinya mengkritisi proyek deradikalisasi buatan BNTP.



Buku karya MUI Solo tersebut dibedah pada hari Ahad, 31 Juli 2011. Munarman, SH dalam acara tersebut menyimpulkan bahwa program deradikalisasi terorisme yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) adalah proyek menghapus istilah jihad yang merupakan ruh perjuangan umat Islam.



Pada hari Ahad, 9 Oktober 2011, Majelis Ilmu Ar-Royyan juga mengadakan acara serupa, yakni Kuliah Umum dengan tema “Memerangi Syariat Islam Dengan Deradikalisasi”, di Masjid Muhammad Ramadhan, Taman Galaxi, Pekayon, Bekasi.



Dalam acara tersebut, Ustadz Abu Muhammad Jibriel AR mengatakan bahwa usaha deradikalisasi tujuannya untuk menghalangi syariat Islam dan jihad di Indonesia. Proyek radikalisasi yang selama ini dijalankan menurut beliau bukan penyelesaian yang ilmiah dan bijak, justru akan menimbulkan anti pati dan kebencian terhadap pemerintah.



Kesimpulannya, proyek setan deradikalisasi yang belakangan ini gencar dilakukan, khususnya oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan seluruh agen-agennya, akhirnya membuka mata ummat Islam bahwa proyek itu adalah metode dan teknik baru dari musuh-musuh Islam untuk menghalangi tegaknya Islam dengan memadamkan cahaya dakwah dan jihad fi sabilillah di tengah-tengah ummat.



5.Syahidnya Singa-Singa Islam



Tahun 2011 bagi umat Islam menjadi tahun yang sangat mengharukan. Di tahun 2011 tersebut, umat Islam harus menerima dengan rela terhadap keputusan dan ketetapan Allah SWT., syahidnya Singa Islam, Imam al-Mujaddid, al Mujahid, al Muhajir, al Murobith, Syekh Usamah bin Ladin, rahimahullah.



Pemimpin perang salib modern, Obama, pada hari Selasa, 2 Mei 2011 mengumumkan dari Istana toghutnya “White House” gugurnya Pemimpin tertinggi organisasi jihad global Al Qaeda, Syekh Usamah bin Ladin.



Klarifikasi syahidnya Syekh Usamah bin Ladin akhirnya dikeluarkan oleh Pimpinan pusat Tandzim Qo’idatul Jihad, atau yang lebih dikenal dengan nama Al Qaeda, pada hari Rabu, 3 Mei 2011, sehari setelah penyerangan pasukan kafir Amerika yang mengantarkan Syekh Usamah ke tempat yang tertinggi, Surga Firdaus, Insya Allah.



Di tahun yang sama, 4 bulan kemudian, tepatnya pada hari Jum’at, 30 September 2011, Syekh Anwar al Awlaqi dikabarkan syahid di pegunungan Yaman, setelah dibombardir pesawat-pesawat Amerika. Syekh Anwar al Awlaki dikabarkan syahid bersama dengan tiga orang rekannya, Samir Khan, Abu Muhsin Al Maribi, dan Salim Al Marwani di daerah antara Ma’rib dan Jauf.



Tandzim Al Qaeda Jazirah Arab, atau yang lebih dikenal dengan singkatan AQAP, pada tanggal 9 Oktober 2011 akhirnya mengeluarkan rilis resmi terkait syahidnya (Insya Allah) Syekh Anwar Al-Awlaqi dan rekan-rekanya.



Keempat mujahid tersebut adalah Singa-Singa Islam yang gugur oleh serangan pesawat Amerika. Semoga Allah SWT., menerima mereka sebagai syuhada dan menempatkan mereka di Surga Firdaus yang tertinggi.



Kabar terakhir di tahun 2011 yang mengabarkan syahidnya Singa-Singa Islam adalah gugurnya Syekh Athiyatullah, rahimahullah alias Jamal Al Misrati. Syekh Athiyatullah gugur bersama putranya, Issam, dalam sebuah serangan pada tanggal 22 Agustus 2011 di Norak, daerah Mir Ali, Waziristan Utara.



Syekh Athiyatullah, rahimahullah adalah seorang pemimpin senior Al Qaeda asal Libya, yang gugur dalam serangan biadab pasukan kafir AS dan menambah panjang daftar syahidnya Singa-Singa Islam di tahun 2011.



Selamat jalan para pejuang di jalan Allah SWT., selamat jalan Singa-Singa Islam, selamat bergabung dengan caravan para syuhada (Insya Allah). Semoga pengorbanan dakwah dan jihad yang kalian lakukan dapat dilanjutkan oleh seluruh kaum Muslimin, sehingga Islam bisa tegak dan mendominasi seluruh dunia. Insya Allah!



6. Amerika : You Lost The War!



Tahun 2011 bisa juga dikenang sebagai tahun kekalahan Amerika, sebelum kekalahan totalnya nanti, Insya Allah. Peringatan 10 tahun peristiwa serangan mubarokah 11 September menandai 10 tahun berjalannya perang salib modern yang dideklarasikan presiden AS ketika itu, Goerge W Bush, dengan mengatakan This is Crusade, dan membagi dunia hanya menjadi dua camp (kelompok) saja, yakni bersama Amerika, atau bersama dengan teroris (Mujahidin dan kaum Muslimin).



Pasca serangan 11 September 2001, AS melancarkan perang salib dengan nama lain, yakni “Perang Melawan Terorisme”. Sejak saat itu, Amerika menyerang , menyiksa, dan membunuhi, serta menahan ribuan kaum Muslimin dari seluruh dunia, di penjara-penjara seperti Guantanamo, Abu Ghraib, Bagram, dan lainnya.



Namun fakta berbicara lain. Setelah 10 tahun serangan 11 September, AS tidak juga berhasil memenangkan perang, bahkan mengalami kekalahan memalukan. Saat ini, Amerika terbelit hutang besar akibat membiayai perang yang tidak pernah dimenangkannya tersebut. AS berhutang sekitar lebih dari $ 14000000000000 dan saat ini militer AS terjebak dalam perang yang melelahkan dan tidak akan dimenangkannya. Bahkan, di seluruh lini AS menghadapi kekalahan dan semakin dekat dengan kekalahan total.



Selain kemungkinan terjadinya kembali peristiwa 9/11, yang malah lebih besar dari yang pernah ada, indikasi lainnya kekalahan AS adalah sulitnya mereka menjaga keamanan di dua wilayah perang mereka yakni Irak dan Afghanistan. Bahkan, trend di dunia Muslim saat ini adalah berlomba-lomba untuk dapat menerapkan syariat Islam di wilayah mereka masing-masing, dan terlibat dalam jihad, dan berupaya untuk mengakhiri hegemoni camp kafir kapitalisme. Dengan begitu, pada peringatan 10 tahun peristiwa 9/11 kali ini bisa diklaim bahwa kemenangan berada di camp mujahidin atas musuh-musuh mereka di camp kafir yang dipimpin oleh Amerika Serikat.



Di penghujung tahun 2011 kaum Muslimin menyaksikan Amerika yang mulai kalah perang. Amerika mulai menyerahkan markas militernya yang selama ini digunakan sebagai sel tahanan mantan presiden rezim Irak, Saddam Hussein. Disamping penyerahan markas militer, Amerika juga mempersiapkan penarikan seluruh tentara kafirnya dari Irak di akhir tahun 2011 ini. Sementara itu, Daulah Islam Irak (Negara Islam Irak) yang didirikan mujahidin masih tetap eksis hingga kini.



Sementara itu, Syekh Ayman Az Zawahiri, pimpinan Al Qaeda yang baru, mengeluarkan sebuah video yang dirilis oleh As-Sahab Media pada bulan Syawal 1432 H/September 2011 M. Dalam video bertajuk ‘tatawaala hazaaim al-amrikan’ yang bermakna ‘Rentetan kekalahan demi kekalahan Amerika’ dijelaskan bahwa kekalahan Amerika diawali dari serangan mujahidin pada 11 September 2011, sebuah serangan terbesar setelah serangan atas Pearl Harbour di awal perang Dunia I.



Setelah itu, secara berurutan Amerika terus kalah dan kalah. Amerika mengalami kekalahan di Tunis dengan jatuhnya rezim diktator antek Amerika. Amerika mengalami kekalahan di Mesir dengan jatuhnya rezim represif paling setia kepada Amerika di kawasan itu. Amerika mengalami kekalahan di Afghanistan dan Irak sehingga mulai memikirkan penarikan mundur pasukannya secara bertahap. Amerika mengalami kekalahan telak di Libia, dengan tergulingnya rezim represif antek Amerika dalam memerangi Islam. Syekh Ayman mengucapkan selamat kepada kaum Muslimin atas tergulingnya para taghut sekuler antek Amerika tersebut.



Sementara itu, 3 tahun pasca invasi pasukan kafir di Irak, faksi-faksi mujahidin di Irak berhasil, atas idzin Allah SWT., mendirikan Daulah Islam Irak (Negara Islam Irak) pada bulan Oktober 2006 dan kini (telah mencapai usia 5 tahun) masih eksis.



Daulah Islam Irak, melalui Departemen Informasi bahkan telah mempersembahkan sebuah video bertajuk “Lima Tahun Daulah Islam” yang kemudian disebarluaskan melalui Pusat Informasi Al Fajr yang memperlihatkan keeksisan negara Islam yang didirikan oleh mujahidin tersebut. Kini, dengan mulai diserahkannya markas militer AS di Irak, dan rencana penarikan pasukan AS seluruhnya dari Irak akhir Desember ini, menjadi jelas siapa yang kalah dalam perang tersebut!



7.Mujahid Never Die, Jihad Forever



Mujahid pada hakikatnya akan terus hidup, mendapat rezeki dari Robnya, dan jihad akan berlangsung hingga hari kiamat. Pasca syahidnya pemimpin jihad global, Syekh Usamah bin Ladin, jihad tidak akan berhenti, bahkan mujahidin terus bermunculan.



Pada bulan Juni 2011, Al Qaeda secara resmi merilis statemen berkaitan dengan pengganti Syekh Usamah bin Ladin, rahimahullah kepada Syekh Ayman Az Zawahiri, hafhizahullah. Karena jihad terus berjalan hingga hari qiyamah –sebagaimana terdapat dalam berbagai hadits-, dan sungguh pada masa ini jihad menjadi fardhu ‘ayn untuk melawan orang-orang kafir agresor penjajah negeri-negeri kaum muslimiin dan untuk melawan para penguasa murtad yang mengganti syari’at islam –sebagaimana kesepakatan ulama’ islam.



Juga karena sebaik-baik kesetiaan terhadap para syuhada’ yang berbakti dan terhadap perjalanan as-Syaikh al-Mujaahid Usamah bin Ladin, adalah melanjutkan jalan jihad di jalan Allah dan (di jalan membela) kaum muslimiin dan orang-orang lemah.



Maka sesungguhnya Pimpinan Umum jama’ah Qo’idatul Jihad –dan setelah menyempurnakan musyawaroh-, mengumumkan penetapan as-Syayakh Dr. Ayman azh-Zhowahiriy –semoga Allah memberikan tawfiq padanya- sebagai penanggung jawab kontrol jama’ah ini, sembari meminta pada Allah –Yang suci lagi tinggi- agar memberikan tawfiq padanya, pada kami dan pada seluruh kaum muslimiin untuk mengamalkan syari’ah-Nya dan teguh di atas kebenaran pada sisi yang diridhoi oleh Allah –Yang maha perkasa dan mulia- bukan mengganti dan merubah (syari’ah-Nya).



Syekh Abu Sa’d al ‘Amili- semoga Allah menjaga beliau-salah seorang ulama mujahid terkemuka abad ini, juga telah menulis sebuah artikel yang sangat menggugah dan memotivasi kaum Muslimin, khususnya mujahidin yang berjudul “Al Qaeda Setelah Usamah, dengan idzin Allah jalan terus”.



Artikel setebal 14 halaman tersebut dirilis oleh forum bahasa Inggris, Ansar al-Mujahidin. Artikel berformat PDF tersebut bercover sebuah jalan dengan rambu bertuliskan Al-Qaeda, dengan tanda panah menunjukkan jalan terus.



Syekh Abu Sa’d yakin bahwa tandzim Qoidatul Jihad, atau yang lebih dikenal dengan Al Qaeda adalah dari kelompok atau bagian dari hadits At Thoifah Al Manshurah, dikarenakan mereka selalu taat kepada perintah Allah meskipun mereka didera penderitaan dan kerugian terus menerus, dikepung oleh musuh-musuhnya, koalisi salibis yahudi setiap saat dan dimanapun.



Al Qaeda sebagaimana kita saksikan, tetap teguh di jalan jihad meskipun beberapa pemimpinnya ditangkap, dibunuh, dan sisanya dikejar-kajar. Mereka tetap sabar, tabah, dan mampu mengambil hikmah dari serangan musuh mereka, karena mereka memiliki iman dan ketabahan ketika menghadapi semua itu.



Berpulangnya Syekh Usamah bin Laden diprediksi akan menghentikan atau melambatkan perjuangan Al Qaeda. Menurut Syekh Abu Sa’d hal tersebut tidaklah benar. Bahkan menurut beliau, ada banyak hikmah dan ‘hadiah’ dari syahidnya (Insya Allah) Syekh Usamah bin Laden.



Mujahid Never Die, Jihad Forever. Jihad tidak akan berhenti dengan kematian para pemimpinnya. Al Qaeda pasca Syekh Usamah bin Ladin, Syekh Anwal Al Awalki, Samir Khan, Syekh Athiyatullah, dan lainnya akan terus berjalan hingga ketetapan Allah terjadi, kemenangan Islam hingga mendominasi seluruh dunia. Allahu Akbar!



By: M. Fachry

International Jihad Analysis







Read more: http://arrahmah.com/read/2011/12/31/17129-refleksi-akhir-tahun-2011-7-peristiwa-fenomena-penting-versi-arrahmah-com.html#ixzz1cCwFpvpF

Mimpi Jihad Syeikh Usamah bin Ladin (rahimahullah) di usia 9 tahun/Dream of Jihad Sheikh Osama bin Laden (may Allaah have mercy) at the age of 9 years

Kisah ini diriwayatkan padaku oleh seorang terpelajar berpendidikan yang telah menghabiskan lebih dari 20 tahun memperoleh pendidikan. Ia menceritakan padaku mengenai sebuah mimpi yang Syeikh Usamah bin Laden alami ketika ia berumur 9 tahun, yang mana mengindikasikan bahwa Allah SWT telah menyiapkan Syeikh Usamah bin laden – semoga Allah merahmatinya- semenjak masa kecilnya, untuk berperang melawan salibis.




Ia mengatakan padaku bahwa sewaktu ia duduk dengan sebuah kelompok dan mendiskusikan kondisi umat yang menyedihkan, namun semuanya mengindikasikan bahwa yang terjadi pada umat Islam sesuai dengan rencana Allah dan dengan yakin bahwa kemenangan Allah SWT akan datang. Allah pasti akan mengirim seorang pemimpin dan seorang penuntun diantara umat kita yang akan mengirimkan umat yang terhina dan menyedihkan kepada jalan pendakian yang terang dan kehebatan. Kami mulai berfikir bahwa siapakah yang bisa menjadi seorang yang seperti itu.



Dengan seketika, Syeikh Usamah bin Laden muncul dalam pikiran kita, semenjak ia berkorban banyak demi ummat. Dari sini, kelempokku tersenyum dan mengatakan, “Aku akan menceritakan padamu sebuah mimpi syeikh Usamah bin Laden; kau akan senang untuk mendengarkannya, dan kecintaanmu pada Mujahidin akan betambah.”



Ia mengatakan, “ Aku berada di Madinah Al Munawwarah di rumah seorang sarjana yang digunakan untuk kuliah di masjid Nabi. Kami baru saja sampai di rumahnya ketika seseorang mengetuk pintu. Syeikh pun kembali dengan seorang yang nampak bercahaya dan terhormat, berusia sekitar 80 tahun.



“Tuan rumah menyambutnya dan memintanya menafsirkan beberapa ayat dari Al –Qur’an. Dengan diam kami mendengarkannya saat tamu Syeikh membacakan beberapa ayat Al-Qur’an, dan kemudian ia memberikan tafsir dari semua ayat-ayat itu. Wallahi aku telah mempelajari sejumlah tafsir namun Syeikh itu adalah lautan ilmu. Ketika ia melengkapi pelajarannya, tuan rumah mengundangnya untuk makan, namun ia menolaknya dengan sopan, dan kamipun mengerti bahwa ia sedang berpuasa.



“”Secepatnya, tamu tersebut meminta izin untuk pergi, namun tuan rumah mendesak, ‘Sampai anda menceritakan pada kami mimpi Syeikh Usamah bin Laden sekali lagi, anda tidak akan mendapatkan izin untuk pergi.’



“Syeikh pun tersenyum dan bertanya, ‘Mimpi Syeikh Usamah Bin Laden ketika ia berusia 9 tahun ?‘ tuan rumahpun membenarkannya.”



“ini adalah bagaimana Syeikh menceritakan peristiwa tersebut:



“Aku adalah seorang teman dekat Muhammad bin Laden, ayah Usamah Bin Laden. Dalam banyak waktu aku berada di perusahaannya. Dan seringkali, aku mengunjungi rumahnya untuk pekerjaan yang berkaitan dengan konstruksi. Selama diskusi, perbincangan kami diganggu oleh permainan anak-anaknya, dan kemudian ia akan meminta mereka untuk pergi keluar dan bermain.



““Namun aku terkejut melihat fakta bahwa ia selalu meminta seorang anak lelakinya untuk duduk disampingnya. Aku bertanya padanya, “Mengapa tidak kau biarkan anakmu ini untuk bermain dengan saudara-saudaranya ? apakah ia sakit ?”



“Muhammad bin Laden tersenyum dan mengatakan, “Tidak, ada sesuatu yang spesial mengenai anakku ini.”



“Ketika aku bertanya namanya, ia mengatakan, “Namanya adalah Usamah, dan ia berusia 9 tahun. Biarkan aku berbagi denganmu sesuatu yang aneh yang terjadi beberapa hari yang lalu. Anakku membangunkanku beberapa menit sebelum sholat subuh dan mengatakan padaku,” ‘Ayahku tersayang, aku akan menceritakan padamu mengenai sebuah mimpi yang aku miliki.’ “ aku berpikir bahwa ia pasti telah mengalami sebuah mimpi buruk. Akupun berwudhu dan membawanya ke masjid denganku. “



“”Dalam perjalanan, ia menceritakan padaku, “Dalam mimpi, aku melihat diriku berada di sebuah area dataran yang luas. Aku melihat tentara menunggang kuda putih bergerak ke arahku. Mereka semua mengenakan turban hitam. Salah satu penunggang kuda, yang memiliki mata mengkilap, mendatangiku dan bertanya, “ Apakah anda Usamah bin Muhammad bin Laden?” aku pun menjawab, “Ya, itu adalah saya.” Ia bertanya lagi, “Apakah anda Usamah bin Muhammad bin Laden?” aku pun menjawab lagi “Ya, itu adalah saya.” Ia bertanya lagi “Apakah anda Usamah bin Muhammad bin Laden?” kemudian aku pun menjawab “Wallahi, aku adalah Usamah bin Laden.” Kemudian ia pun memindahkan sebuah bendera kearahku dan mengatakan, “Pegang bendera ini ke Imam Mahdi Muhammad bin Abdullah di gerbang Al-Quds. “Akupun mengambil bendera darinya, dan aku melihat tentara mulai berbaris dibelakangku.”



“Muhammad bin Laden mengatakan, “Pada saat itu aku tekejut, namun karena bisnis di tempat kerja, aku lupa mengenai mimpi tersebut. Pagi hari selanjutnya, ia membangunkan ku sebelum sholat subuh dan menceritakan mimpi yang sama. Hal yang sama terjadi di pagi hari yang ketiga. Sekarang, aku mulai khawatir dengan anakku. Akupun memutuskan untuk membawanya denganku ke seorang yang berpengetahuan (Alim) yang dapat menafsirkan mimpi-mimpi.“



“Maka, aku membawa Usamah kepada seseorang Alim dan memberikannya informasi mengenai seluruh kejadin. Ia menatap kami dengan heran dan bertanya, “Apakah ini anakmu yang sama yang telah bermimpi?” akupun berkata, “Ya” ia terus menatap Usamah untuk beberapa saat. Kekhawatiran ku bertambah. Ia menghiburku dan mengatakan, “Aku akan mengajukan beberapa pertanyaan. Aku yakin anda akan menjawab semuanya dengan jujur.”



”Ia bertanya pada Usamah, “Nak, apakah kau ingat apapun mengenai bendera yang penunggang kuda berikan padamu?” Usamah menjawab, “Ya, aku mengingat itu.”



”Ia bertanya padanya, “dapatkah kau menggambarkannya, bagaimana itu?”



”Usamah mengatakan. “bendera itu serupa dengan bendera Saudi Arabia, tapi tidak berwarna hijau namun hitam, dan disana terdapat sesuatu yang tertulis di dalamnya berwarna putih.””



”Ia pun mengajukan pertanyaan selanjutnya pada Usamah, “Apakah kau pernah melihat dirimu sendiri berjuang?”



Usamah menjawab, “Aku sering melihat mimpi semacam itu.” Kemudian ia meminta Usamah untuk pergi keluar ruangan dan membaca Al-Qur’an.



“”Kemudian orang alim itu berpaling padaku dan bertanya, “Dari mana keturunan anda berasal ?””



“”Aku menjawab dari Hadramawt di Yaman. Kemudian ia bertanya padaku untuk memberitahukan padanya mengenai suku ku. Aku pun menjawab bahwa kami berkaitan dengan suku Shanwah yang mana adalah sebuah suku Qahtani dari Yaman. Kemudian ia menangis dan bertakbir dengan kencang dan memanggil Usamah dan menciuminya sambil menangis. Ia pun mengatakan bahwa tanda-tanda waktunya sudah dekat.



“”Oh Muhammad bin Laden, anakmu ini akan menyiapkan tentara untuk Imam Mahdi dan demi melindungi agamanya, ia akan berhijrah ke wilayah Khurasan. Oh Usamah ! Berbahagialah ia yang berJihad disisi mu. dan terbatalkan dan kecewalah ia yang meninggalkanmu seorang diri dan bertarung melawan mu.””


Sumber

TheUnjustmedia







Read more: http://arrahmah.com/read/2012/01/23/17555-mimpi-jihad-syeikh-usamah-bin-ladin-rahimahullah-di-usia-9-tahun.html#ixzz1cCxLViDD

Beladiri Islam Thifan Pokhan

Thifan adalah nama suatu daerah di Negeri Turkistan Timur, daerah jajahan China yang kemudian diganti namanya menjadi Sin Kiang, yang artinya Negeri Baru (Lihat Turkistan: Negeri Islam Yang Hilang, DR. Najib Kailany). Namun kalau kita simak dalam peta dunia, yang akan kita temukan adalah nama Turfan, daerah otonomi yang termasuk dalam wilayah China Utara.




Turkistan Barat dijajah oleh Rusia yang memasukkannya ke dalam wilayah Uni Sovyet. Sebelum Islam datang ke daerah ini, beberapa suku asli seperti Tayli, Kimak, Doghan, Oirat, Kitan, Mongol, Naiman, dan Kati telah memiliki sejenis ilmu beladiri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang dinamakan "kagrul", yang dipadukan dengan pengaturan napas Kampa.



Dakwah Islam mulai disebarkan di Turkistan kira-kira pada dua abad setelah hijriah, sebagaimana tertulis dalam Kitab Zhodam :



"Maka tatkala sampailah dua abad lepas hijrah orang-orang sempadan tanah China arah utara itu masuk Islam. Lalu ilmu pembelaan diri masa mereka memeluk Budha itu dibawanya pula dalam alam Islam, tetapi ditinggalkannya segala upacara yang bersangkut paut dengan kebudhaannya seumpama segala penyembahan, cara bersalam dengan mengatupkan kedua belah tangan, lambang-lambang, dan segala istilah."(ZHODAM, Syiharani, halaman 9).



Menurut M. Rafiq Khan dalam bukunya "Islam di Tiongkok", mengatakan sebagai berikut :

"Orang Muslim pertama yang datang di Tiongkok ialah dalam zaman pemerintahan Tai Tsung, kaisar kedua dari dinasti Tang (627-650 Masehi). Jumlah mereka ada empat orang, seorang berkedudukan di Kanton, yang kedua di kota Yang Chow, yang ketiga dan yang keempat berdiam di kota Chuang Chow. Orang yang mula-mula mengajarkan Islam ialah Saad bin Abi Waqqas, yang meletakkan batu-batu pertama mesjid Kanton yang terkenal sekarang sebagai Wai-Shin-Zi, yaitu Mesjid untuk kenang-kenangan kepada Nabi"



Dituliskannya pula bahwa selama Pemerintahan Tai Chong (Kaisar ke-2 dari Dinasti Tsung tahun 960-1279 Masehi) Tiongkok diserbu oleh penguasa Muslim dari Kashgharia, yaitu Baghra Khan beserta pasukannya, lalu menduduki Sin Kiang (Simak : Islam di Tiongkok; M. Rafiq Khan dan Sejarah Da'wah Islam; Thomas W. Arnold).



Hal ini disepakati oleh seorang China ahli sejarah terkenal yang bernama Prof. Chin Yuan menyatakan bahwa orang-orang Islam mengirimkan utusan-utusan mereka ke Tiongkok dalam tahun 651, utusan-utusan itu bertemu dengan Kaisar Tiongkok di Changan (Sianfu), ibukota Tiongkok pada waktu itu. Pada tahun 713 M. perbatasan barat Tiongkok dikuasai oleh seorang jenderal Arab yang terkenal bernama Qutaiba bin Muslim, pada waktu itu ia telah menaklukkan daerah yang luas di Asia Tengah dan namanya sangat ditakuti.



Dari uraian di atas dapat dilihat bagaimana hubungan atau interaksi antara dakwah Islam dengan tumbuhnya berbagai macam beladiri di kawasan China, sehingga terjadi pula Islamisasi beladiri. Sesuai dengan bahasa Urwun yang merupakan bahasa asalnya, Thifan Po khan berarti "Kepalan Tangan Bangsawan Thifan". Beladiri ini mempunyai riwayat tersendiri yang khas sebagaimana diceritakan dalam kitab yang bernama Zhodam.



Pada awalnya ada sejenis cara pembelaan diri purba berbentuk gumulan, sepak tinju dan permainan senjata yang disebut Kagrul, bercampur Kumfu China Purba. Tersebutlah seorang pendeta Budha bernama Ponitorm/Tamo Sozhu/Tatmo/Darma Taishi yang berasal dari Hindustan, ia mengembara ke China untuk menyebarkan ajarannya.



Dalam pengembaraannya sampailah ia ke kawasan Liang yang diperintah oleh Raja Wu, karena terkena fitnah ia melarikan diri dan sampai di Bukit Kao, di sana ia merenung selama 9 tahun. Menyadari murid-muridnya sering mendapat gangguan, baik dari binatang buas, manusia, atau penyakit yang mengakibatkan kurang lancarnya misi penyebaran agama Budha, maka ia pun menyusun suatu rangkaian gerak pembelaan diri seperti tersebut di atas.



Campuran Kumfu China Purba dengan Kampahana Tinju Hindustan yang diatur dengan jalan pernapasan Yoga Dahtayana membentuk Shourim Kumfu/Shaolin Kungfu di wihara-wihara. Pengkajian beladiri ini disusun dalam Kitab I Zen Zang serta ilmu batinnya dalam Kitab Hzen Souzen. Sampai di sini ada kesamaan sejarah dengan beladiri lain seperti Shorinji Kempo, Karate, dan lain-lain, yang masih satu sumber.



Aliran Shourim terus berkembang ke arah utara China dan memasuki daerah orang Lama (Tibet) dan orang Wigu (Turkistan). Di sana aliran Shourim ini pun pecah menjadi berpuluh-puluh cabang. Setiap cabang pun berkembang dan terpengaruh alam tempat pertumbuhan aliran tersebut. Pecahnya Shourim menjadi berbagai macam aliran ini disebabkan Dinasti yang berkuasa tidak menyukai orang Shourim.



Tersebutlah seorang bangsawan bernama Je'nan dari Suku Tayli yang pandai ilmu Syara dan terkenal sebagai ahund (ustadz atau guru) muda. Je'nan menghimpun ilmu-ilmu beladiri itu dan ia pun berguru pada pendekar Namsuit serta orang-orang Wigu. Bersama para pendekar Muslim lain yang memiliki keahlian ilmu Gulat Mogul, Tatar, Saldsyuk, Silat Kitan, Tayli, mereka pun membentuk sebuah aliran bernama Shurul Khan (siasat para raja/bangsawan).

Dari Shurul Khan inilah terbentuk sembilan aliran, aliran-aliran ini kemudian digubah, ditambah, ditempa, dialurkan, lalu dipilah, diteliti dan dikaji sebagai cikal bakal munculnya Thifan Po Khan. Pada masa itu pengaruh ajaran Islam sudah masuk ke dalam beladiri ini.



Perkembangan Thifan Po Khan di Indonesia



Diperkirakan Thifan masuk ke Indonesia pada tahun 1678 pada masa Sultan Malik Muzafar Syah dari Kerajaan Lamuri, pada saat itu Sultan Malik Muzafar Syah mendatangkan pelatih-pelatih dari Turki Timur yang kemudian disebarkan ke kalangan para bangsawan di Sumatera (dapat dilihat dalam Kisah Raja-raja Lamuri/ Raja Pasai).



Pada abad ke-18 Tuanku Rao dan kawan-kawan mengembangkan ilmu ini ke daerah-daerah Padang, Tapanuli Selatan dan Minang, hingga tersebar ke Bonjol, Sumatera bagian Timur dan Riau yang berpusat di Air Jernih, Batang Uyun (Merbau). Dari Merbau ini diperkirakan menyebar ke Malaysia dan Thailand. Dari Merbau dan Bonjol menyusuri pantai utara Sumatera sampai ke kota Muko-Muko dan akhirnya masuk ke pulau Jawa, terus menyebar dan tidak diketahui ke mana saja penyebarannya.



Sekitar tahun 1900-an Tuanku Haji (Hang) Uding membawa ilmu Thifan ini ke pulau Jawa dan menyebarkannya di daerah Betawi dan sekitarnya.Masuknya ilmu Thifan ke pulau Jawa ada yang langsung yaitu yang disebarkan oleh orang-orang Tartar ke pulau Jawa sambil berdagang kain, ada pula yang tidak lansung yaitu melalui pesisir pulau Sumatera seperti tersebut di atas.

Pada masa SDI dan SI ada beberapa pemuda Islam yang mengkaji beladiri Thifan Po Khan, kemudian pada masa Masyumi beladiri Thifan Po Khan mulai berkembang dan dikaji oleh beberapa kelompok pemuda Islam tetapi tidak berlanjut.



Pada tahun 1960an gerakan-gerakan keislaman mulai surut, beladiri-beladiri yang berasaskan Islam pun ikut surut, sehingga penyebarannya pun terjadi dengan sembunyi-sembunyi, begitu juga dengan Thifan Po Khan yang berasaskan Islam, penyebarannya kembali surut, pada masa itu hanya beberapa orang saja yang mengkaji Thifan Po Khan dan itupun dilakukan dengan sembunyi-sembunyi.



Pada masa Orba untuk pertama kalinya gerakan Keislaman mulai timbul kembali dalam batas-batas tertentu, dan akhirnya tersendat kembali. Pada waktu itu penyebaran beladiri Thifan Po Khan kembali surut dan hanya dikaji oleh beberapa orang saja secara pribadi dan tidak dibuka secara umum.



Pada tahun 1972 Thifan Po Khan mulai diajarkan kembali secara pribadi-pribadi di kalangan pemuda PERSIS, walaupun banyak tantangan dari kalangan pemuda PERSIS sendiri, akhirnya pada tahun 1976 dibentuk Yayasan Thifan Po Khan, tapi yayasan itu tidak berkembang karena beberapa kendala, beladiri Thifan Po Khan pun hampir hilang dari permukaan.



Pada tahun 1980an beladiri Thifan Po Khan mulai tersebar ke berbagai wilayah di pulau Jawa, tetapi penyebarannya terbatas pada Pesantren-pesantren PERSIS dan pemuda-pemuda masjid.



Pada tahun 1987an berdiri lembaga olah raga beladiri Thifan Po Khan, kemudian berganti-ganti badan hukum, timbul beberapa kendala di dalamnya dan akhirnya terbentuklah Persaudaraan Thifan Po Khan Indonesia pada awal tahun 2005.



Sebenarnya cukup banyak orang yang berjasa dalam menyebarkan ilmu Thifan Po Khan di pulau Jawa, tetapi nama-nama mereka tidak dikenal dan penyebarannyapun tidak diketahui ke mana saja.
Powered By Blogger

Entri Populer