Cerita Saya

Foto saya
Selalu belajar dan mencari ilmu yang berguna/bermanfaat untuk pribadi dan masyarakat.

Minggu, 05 Februari 2012

10 Logika dasar penangkal syi'ah/10 The basic logic of deterrence Shy'ah

Oleh:  AM. Waskito
BERIKUT ini adalah 10 LOGIKA DASAR akidah Syiah bisa diajukan sebagai bahan diskusi ke kalangan Syiah dari level awam, sampai level ulama. Setidaknya, logika ini bisa dipakai sebagai “anti virus” untuk menangkal propaganda dai-dai Syiah yang ingin menyesatkan Ummat Islam dari jalan yang lurus.
Kalau Anda berbicara dengan orang Syiah, atau ingin mengajak orang Syiah bertaubat dari kesesatan, atau diajak berdebat oleh orang Syiah, atau Anda mulai dipengaruhi dai-dai Syiah; coba kemukakan 10 LOGIKA DASAR di bawah ini. Sehingga kita bisa membuktikan, bahwa ajaran mereka sesat dan tidak boleh diikuti.
LOGIKA 1: “Nabi dan Ahlul Bait”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Apakah Anda mencintai dan memuliakan Ahlul Bait Nabi?” Dia pasti akan menjawab: “Ya! Bahkan mencintai Ahlul Bait merupakan pokok-pokok akidah kami.” Kemudian tanyakan lagi: “Benarkah Anda sungguh-sungguh mencintai Ahlul Bait Nabi?” Dia tentu akan menjawab: “Ya, demi Allah!”
Lalu katakan kepada dia: “Ahlul Bait Nabi adalah anggota keluarga Nabi. Kalau orang Syiah mengaku sangat mencintai Ahlul Bait Nabi, seharusnya mereka lebih mencintai sosok Nabi sendiri? Bukankah sosok Nabi Muhammad Shallallah ‘Alaihi Wasallam lebih utama daripada Ahlul Bait-nya? Mengapa kaum Syiah sering membawa-bawa nama Ahlul Bait, tetapi kemudian melupakan Nabi?”
Faktanya, ajaran Syiah sangat didominasi oleh perkataan-perkataan yang katanya bersumber dari Fathimah, Ali, Hasan, Husein, dan anak keturunan mereka. Kalau Syiah benar-benar mencintai Ahlul Bait, seharusnya mereka lebih mendahulukan Sunnah Nabi, bukan sunnah dari Ahlul Bait beliau. Syiah memuliakan Ahlul Bait karena mereka memiliki hubungan dekat dengan Nabi. Kenyataan ini kalau digambarkan seperti: “Lebih memilih kulit rambutan daripada daging buahnya.”
LOGIKA 2: “Ahlul Bait dan Isteri Nabi”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Siapa saja yang termasuk golongan Ahlul Bait Nabi?” Nanti dia akan menjawab: “Ahlul Bait Nabi adalah Fathimah, Ali, Hasan, Husein, dan anak-cucu mereka.” Lalu tanyakan lagi: “Bagaimana dengan isteri-isteri Nabi seperti Khadijah, Saudah, Aisyah, Hafshah, Zainab, Ummu Salamah, dan lain-lain? Mereka termasuk Ahlul Bait atau bukan?” Dia akan mengemukakan dalil, bahwa Ahlul Bait Nabi hanyalah Fathimah, Ali, Hasan, Husein, dan anak-cucu mereka.
Kemudian tanyakan kepada orang itu: “Bagaimana bisa Anda memasukkan keponakan Nabi (Ali) sebagai bagian dari Ahlul Bait, sementara isteri-isteri Nabi tidak dianggap Ahlul Bait? Bagaimana bisa cucu-cucu Ali yang tidak pernah melihat Rasulullah dimasukkan Ahlul Bait, sementara isteri-isteri yang biasa tidur seranjang bersama Nabi tidak dianggap Ahlul Bait? Bagaimana bisa Fathimah lahir ke dunia, jika tidak melalui isteri Nabi, yaitu Khadijah Radhiyallahu ‘Anha? Bagaimana bisa Hasan dan Husein lahir ke dunia, kalau tidak melalui isteri Ali, yaitu Fathimah? Tanpa keberadaan para isteri shalihah ini, tidak akan ada yang disebut Ahlul Bait Nabi.”
Faktanya, dalam Surat Al Ahzab ayat 33 disebutkan: “Innama yuridullahu li yudzhiba ‘ankumul rijsa ahlal baiti wa yuthah-hirakum that-hira.” (bahwasanya Allah menginginkan menghilangkan dosa dari kalian, para ahlul bait, dan mensucikan kalian sesuci-sucinya). Dalam ayat ini isteri-isteri Nabi masuk kategori Ahlul Bait, menurut Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Bahkan selama hidupnya, mereka mendapat sebutan Ummul Mu’minin (ibunda orang-orang Mukmin) Radhiyallahu ‘Anhunna.
LOGIKA 3: “Islam dan Sahabat”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Apakah Anda beragama Islam?” Maka dia akan menjawab dengan penuh keyakinan: “Tentu saja, kami adalah Islam. Kami ini Muslim.” Lalu tanyakan lagi ke dia: “Bagaimana cara Islam sampai Anda, sehingga Anda menjadi seorang Muslim?” Maka orang itu akan menerangkan tentang silsilah dakwah Islam. Dimulai dari Rasulullah, lalu para Shahabatnya, lalu dilanjutkan para Tabi’in dan Tabi’ut Tabi’in, lalu dilanjutkan para ulama Salafus Shalih, lalu disebarkan oleh para dai ke seluruh dunia, hingga sampai kepada kita di Indonesia.”
Kemudian tanyakan ke dia: “Jika Anda mempercayai silsilah dakwah Islam itu, mengapa Anda sangat membenci para Shahabat, mengutuk mereka, atau menghina mereka secara keji? Bukankah Anda mengaku Islam, sedangkan Islam diturunkan kepada kita melewati tangan para Shahabat itu. Tidak mungkin kita menjadi Muslim, tanpa peranan Shahabat. Jika demikian, mengapa orang Syiah suka mengutuk, melaknat, dan mencaci-maki para Shahabat?”
Faktanya, kaum Syiah sangat membingungkan. Mereka mencaci-maki para Shahabat Radhiyallahu ‘Anhum dengan sangat keji. Tetapi di sisi lain, mereka masih mengaku sebagai Muslim. Kalau memang benci Shahabat, seharusnya mereka tidak lagi memakai label Muslim. Sebuah adagium yang harus selalu diingat: “Tidak ada Islam, tanpa peranan para Shahabat!”
LOGIKA 4: “Seputar Imam Syiah”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Apakah Anda meyakini adanya imam dalam agama?” Dia pasti akan menjawab: “Ya! Bahkan imamah menjadi salah satu rukun keimanan kami.” Lalu tanyakan lagi: “Siapa saja imam-imam yang Anda yakini sebagai panutan dalam agama?” Maka mereka akan menyebutkan nama-nama 12 imam Syiah. Ada juga yang menyebut 7 nama imam (versi Ja’fariyyah).
Lalu tanyakan kepada orang Syiah itu: “Mengapa dari ke-12 imam Syiah itu tidak tercantum nama Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi’i, dan Imam Hanbali? Mengapa nama empat imam itu tidak masuk dalam deretan 12 imam Syiah? Apakah orang Syiah meragukan keilmuan empat imam madzhab tersebut? Apakah ilmu dan ketakwaan empat imam madzhab tidak sepadan dengan 12 imam Syiah?”
Faktanya, kaum Syiah tidak mengakui empat imam madzhab sebagai bagian dari imam-imam mereka. Kaum Syiah memiliki silsilah keimaman sendiri. Terkenal dengan sebutan “Imam 12” atau Imamah Itsna Asyari. Hal ini merupakan bukti besar, bahwa Syiah bukan Ahlus Sunnah. Semua Ahlus Sunnah di muka bumi sudah sepakat tentang keimaman empat Imam tersebut. Para ahli ilmu sudah mafhum, jika disebut Al Imam Al Arba’ah, maka yang dimaksud adalah empat imam madzhab rahimahumullah.
LOGIKA 5: “Allah dan Imam Syiah”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Siapa yang lebih Anda taati, Allah Ta’ala atau imam Syiah?” Tentu dia akan akan menjawab: “Jelas kami lebih taat kepada Allah.” Lalu tanyakan lagi: “Mengapa Anda lebih taat kepada Allah?” Mungkin dia akan menjawab: “Allah adalah Tuhan kita, juga Tuhan imam-imam kita. Maka sudah sepantasnya kita mengabdi kepada Allah yang telah menciptakan imam-imam itu.”
Kemudian tanyakan ke orang itu: “Mengapa dalam kehidupan orang Syiah, dalam kitab-kitab Syiah, dalam pengajian-pengajian Syiah; mengapa Anda lebih sering mengutip pendapat imam-imam daripada pendapat Allah (dari Al Qur’an)? Mengapa orang Syiah jarang mengutip dalil-dalil dari Kitab Allah? Mengapa orang Syiah lebih mengutamakan perkataan imam melebihi Al Qur’an?”
Faktanya, sikap ideologis kaum Syiah lebih dekat ke kemusyrikan, karena mereka lebih mengutamakan pendapat manusia (imam-imam Syiah) daripada ayat-ayat Allah. Padahal dalam Surat An Nisaa’ ayat 59 disebutkan, jika terjadi satu saja perselisihan, kembalikan kepada Allah dan Rasul-Nya. Itulah sikap Islami, bukan melebihkan pendapat imam di atas perkataan Allah.
LOGIKA 6: “Ali dan Jabatan Khalifah”
Tanyakan kepada orang Syiah: “Menurut Anda, siapa yang lebih berhak mewarisi jabatan Khalifah setelah Rasulullah wafat?” Dia pasti akan menjawab: “Ali bin Abi Thalib lebih berhak menjadi Khalifah.” Lalu tanyakan lagi: “Mengapa bukan Abu Bakar, Umar, dan Ustman?” Maka kemungkinan dia akan menjawab lagi: “Menurut riwayat saat peristiwa Ghadir Khum, Rasulullah mengatakan bahwa Ali adalah pewaris sah Kekhalifahan.”
Kemudian katakan kepada orang Syiah itu: “Jika memang Ali bin Abi Thalib paling berhak atas jabatan Khalifah, mengapa selama hidupnya beliau tidak pernah menggugat kepemimpinan Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, dan Khalifah Utsman? Mengapa beliau tidak pernah menggalang kekuatan untuk merebut jabatan Khalifah? Mengapa ketika sudah menjadi Khalifah, Ali tidak pernah menghujat Khalifah Abu Bakar, Umar, dan Ustman, padahal dia memiliki kekuasaan? Kalau menggugat jabatan Khalifah merupakan kebenaran, tentu Ali bin Abi Thalib akan menjadi orang pertama yang melakukan hal itu.”
Faktanya, sosok Husein bin Ali Radhiyallahu ‘Anhuma berani menggugat kepemimpinan Dinasti Umayyah di masa Yazid bin Muawiyyah, sehingga kemudian terjadi Peristiwa Karbala. Kalau putra Ali berani memperjuangkan apa yang diyakininya benar, tentu Ali Radhiyallahu ‘Anhu lebih berani melakukan hal itu.
LOGIKA 7: “Ali dan Husein”
Tanyakan ke orang Syiah: “Menurut Anda, mana yang lebih utama, Ali atau Husein?” Maka dia akan menjawab: “Tentu saja Ali bin Abi Thalib lebih utama. Ali adalah ayah Husein, dia lebih dulu masuk Islam, terlibat dalam banyak perang di zaman Nabi, juga pernah menjadi Khalifah yang memimpin Ummat Islam.” Atau bisa saja, ada pendapat di kalangan Syiah bahwa kedudukan Ali sama tingginya dengan Husein.
Kemudian tanyakan ke dia: “Jika Ali memang dianggap lebih mulia, mengapa kaum Syiah membuat peringatan khusus untuk mengenang kematian Husein saat Hari Asyura pada setiap tanggal 10 Muharram? Mengapa mereka tidak membuat peringatan yang lebih megah untuk memperingati kematian Ali bin Abi Thalib? Bukankah Ali juga mati syahid di tangan manusia durjana? Bahkan beliau wafat saat mengemban tugas sebagai Khalifah.”
Faktanya, peringatan Hari Asyura sudah seperti “Idul Fithri” bagi kaum Syiah. Hal itu untuk memperingati kematian Husein bin Ali. Kalau orang Syiah konsisten, seharusnya mereka memperingati kematian Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘Anhu lebih dahsyat lagi.
Logika 8: “Syiah dan Wanita”
Tanyakan ke orang Syiah: “Apakah dalam keyakinan Syiah diajarkan untuk memuliakan wanita?” Dia akan menjawab tanpa keraguan: “Tentu saja. Kami diajari memuliakan wanita, menghormati mereka, dan tidak menzhalimi hak-hak mereka?” Lalu tanyakan lagi: “Benarkah ajaran Syiah memberi tempat terhormat bagi kaum wanita Muslimah?” Orang itu pasti akan menegaskan kembali.
Kemudian katakan ke orang Syiah itu: “Jika Syiah memuliakan wanita, mengapa mereka menghalalkan nikah mut’ah? Bukankah nikah mut’ah itu sangat menzhalimi hak-hak wanita? Dalam nikah mut’ah, seorang wanita hanya dipandang sebagai pemuas seks belaka. Dia tidak diberi hak-hak nafkah secara baik. Dia tidak memiliki hak mewarisi harta suami. Bahkan kalau wanita itu hamil, dia tidak bisa menggugat suaminya jika ikatan kontraknya sudah habis. Posisi wanita dalam ajaran Syiah, lebih buruk dari posisi hewan ternak. Hewan ternak yang hamil dipelihara baik-baik oleh para peternak. Sedangkan wanita Syiah yang hamil setelah nikah mut’ah, disuruh memikul resiko sendiri.”
Faktanya, kaum Syiah sama sekali tidak memberi tempat terhormat bagi kaum wanita. Hal ini berbeda sekali dengan ajaran Sunni. Di negara-negara seperti Iran, Irak, Libanon, dll. praktik nikah mut’ah marak sebagai ganti seks bebas dan pelacuran. Padahal esensinya sama, yaitu menghamba seks, menindas kaum wanita, dan menyebarkan pintu-pintu kekejian. Semua itu dilakukan atas nama agama. Na’udzubillah wa na’udzubillah min dzalik.
LOGIKA 9: “Syiah dan Politik”
Tanyakan ke orang Syiah: “Dalam pandangan Anda, mana yang lebih utama, agama atau politik?” Tentu dia akan berkata: “Agama yang lebih penting. Politik hanya bagian dari agama.” Lalu tanyakan lagi: “Bagaimana kalau politik akhirnya mendominasi ajaran agama?” Mungkin dia akan menjawab: “Ya tidak bisa. Agama harus mendominasi politik, bukan politik mendominasi agama.”
Lalu katakan ke orang Syiah itu: “Kalau perkataan Anda benar, mengapa dalam ajaran Syiah tidak pernah sedikit pun melepaskan diri dari masalah hak Kekhalifahan Ali, tragedi yang menimpa Husein di Karbala, dan kebencian mutlak kepada Muawiyyah dan anak-cucunya? Mengapa hal-hal itu sangat mendominasi akal orang Syiah, melebihi pentingnya urusan akidah, ibadah, fiqih, muamalah, akhlak, tazkiyatun nafs, ilmu, dll. yang merupakan pokok-pokok ajaran agama? Mengapa ajaran Syiah menjadikan masalah dendam politik sebagai menu utama akidah mereka melebihi keyakinan kepada Sifat-Sifat Allah?”
Faktanya, ajaran Syiah merupakan contoh telanjang ketika agama dicaplok (dianeksasi) oleh pemikiran-pemikiran politik. Bahkan substansi politiknya terfokus pada sikap kebencian mutlak kepada pihak-pihak tertentu yang dianggap merampas hak-hak imam Syiah. Dalam hal ini akidah Syiah mirip sekali dengan konsep Holocaust yang dikembangkan Zionis internasional, dalam rangka memusuhi Nazi sampai ke akar-akarnya. (Bukan berarti pro Nazi, tetapi disana ada sisi-sisi kesamaan pemikiran).
LOGIKA 10. “Syiah dan Sunni”
Tanyakan ke orang Syiah: “Mengapa kaum Syiah sangat memusuhi kaum Sunni? Mengapa kebencian kaum Syiah kepada Sunni, melebihi kebencian mereka kepada orang kafir (non Muslim)?” Dia tentu akan menjawab: “Tidak, tidak. Kami bersaudara dengan orang Sunni. Kami mencintai mereka dalam rangka Ukhuwwah Islamiyyah. Kita semua bersaudara, karena kita sama-sama mengerjakan Shalat menghadap Kiblat di Makkah. Kita ini sama-sama Ahlul Qiblat.”
Kemudian katakan ke dia: “Kalau Syiah benar-benar mau ukhuwwah, mau bersaudara, mau bersatu dengan Sunni; mengapa mereka menyerang tokoh-tokoh panutan Ahlus Sunnah, seperti Khalifah Abu Bakar, Khalifah Umar, Khalifah Utsman, isteri-isteri Nabi (khususnya Aisyah dan Hafshah), Abu Hurairah, Zubair, Thalhah, dan lain-lain? Mencela, memaki, menghina, atau mengutuk tokoh-tokoh itu sama saja dengan memusuhi kaum Sunni. Tidak pernah ada ukhuwwah atau perdamaian antara Sunni dan Syiah, sebelum Syiah berhenti menista para Shahabat Nabi, selaku panutan kaum Sunni.”
Fakta yang perlu disebut, banyak terjadi pembunuhan, pengusiran, dan kezhaliman terhadap kaum Sunni di Iran, Irak, Suriah, Yaman, Libanon, Pakistan, Afghanistan, dll. Hal itu menjadi bukti besar bahwa Syiah sangat memusuhi kaum Sunni. Hingga anak-anak Muslim asal Palestina yang mengungsi di Irak, mereka pun tidak luput dibunuhi kaum Syiah. Hal ini pula yang membuat Syaikh Qaradhawi berubah pikiran tentang Syiah. Jika semula beliau bersikap lunak, akhirnya mengakui bahwa perbedaan antara Sunni dan Syiah sangat sulit disatukan. Dalam lintasan sejarah kita mendapati bukti lain, bahwa kaum Syiah tidak pernah terlibat perang melawan negara-negara kufar. Justru mereka sering bekerjasama dengan negara kufar dalam rangka menghadapi kaum Muslimin. Hancurnya Kekhalifahan Abbasiyyah di Baghdad, sikap permusuhan Dinasti Shafawid di Mesir, era Perang Salib di masa Shalahuddin Al Ayyubi, serta Khilafah Turki Utsmani, di atas semua itu terekam fakta-fakta pengkhianatan Syiah terhadap kaum Muslimin. Begitu juga, jatuhnya Afghanistan dan Iraq ke tangan tentara Sekutu di era modern, tidak lepas dari jasa-jasa para anasir Syiah dari Iran.
Demikianlah 10 LOGIKA DASAR yang bisa kita gunakan untuk mematahkan pemikiran-pemikiran kaum Syiah. Insya Allah tulisan ini bisa dimanfaatkan untuk secara praktis melindungi diri, keluarga, dan Ummat Islam dari propaganda-propaganda Syiah. Amin Allahumma amin.
Jika ada benarnya, hal itu semata merupakan karunia Allah Azza Wa Jalla. Kalau ada kesalahan, khilaf, dan kekurangan, itu dari diri saya sendiri. Wal ‘afwu minkum katsira, wastaghfirullaha li wa lakum, wa li sa’iril Muslimin. Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, wallahu a’lam bisshawaab.* [habis]
A.M Waskito, penulis buku “Bersikap Adil pada Wahabi”


Read more: http://arrahmah.com/read/2012/02/02/17760-10-logika-dasar-penangkal-syiah.html#ixzz1cD0OYoE3

Rabu, 01 Februari 2012

Refleksi akhir tahun 2011 : 7 peristiwa (fenomena) penting versi Arrahmah.com/Reflections on the end of 2011: 7 events (phenomena) important version of Arrahmah.com

Menjelang akhir tahun, banyak peristiwa (fenomena) penting yang terjadi di tahun 2011 yang bisa di jadikan refleksi bagi kaum Muslimin. Kaum Muslimin yang hingga detik ini masih bisa menghirup udara segar patut bersyukur dikarenakan diberi kesempatan oleh Allah SWT., untuk dapat menyaksikan berbagai peristiwa penting di tahun 2011 tersebut, mulai dari dahsyatnya tsunami revolusi Islam di Timur Tengah, penarikan pasukan Amerika Serikat dari Negeri Dua Sungai, Irak, hingga syahidnya Singa Islam, pemimpin jihad global, Syekh Usamah Bin Ladin, rahimahullah. Berikut Refleksi Akhir Tahun 2011 : 7 Peristiwa (fenomena) Penting Versi Arrahmah.com. Semoga bermanfaat!




1.Dahsyatnya Gelombang Tsunami Revolusi Islam



Tiada yang menyangka, awal tahun 2011, tepatnya pada tanggal 14 Januari 2011 silam, menjadi awal dahsyatnya gelombang tsunami revolusi Islam yang menyapu hampir seluruh kawasan Timur Tengah. Pada tanggal 14 Januari 2011, 10 hari setelah Muhammad Bouazizi (26) seorang pemuda tukang sayur di wilayah Sidi, 300 kilometer sebelah selatan ibukota Tunisa meninggal akibat bakar diri, diktaktor Tunisia Ben Ali terguling oleh tsunami revolusi rakyat yang dipicu oleh seorang tukang sayur. Dahsyat!



Negara pertama yang terkena dampak sapuan gelombang tsunami revolusi Islam di Timur Tengah adalah Mesir. Negeri yang dipimpin oleh Fir’aun Abad Modern, Husni Mubarak membara sepanjang bulan Januari hingga bulan Februari 2011. Lapangan Tahrir Square menjadi saksi sejarah lengsernya toghut Mesir, Husni Mubarak di tangan para pejuang revolusi rakyat. Husni Mubarak mengundurkan diri dari kekuasaannya pada hari Jum’at, tanggal 11 Februari 2011.



Setelah Mesir, negeri yang tersapu gelombang tsunami berikutnya adalah Yaman. Ribuan penduduk Yaman berdemonstrasi di ibukota Yaman, San’a menuntut turunnya sang diktaktor Yaman yang bengis, Ali Abdullah Saleh yang telah berkuasa selama 30 tahun lebih.



Pada hari Jum’at, tanggal 3 Juni 2011, serangan roket yang mematikan menghantam masjid di komplek Istana Presiden Yaman di San’a dan mengakibatkan cederanya presiden Yaman hingga akhirnya toghut itu mengundurkan diri dari jabatannya.



Sementara itu seiring dengan revolusi rakyat yang menuntut sang diktaktor Yaman mundur, mujahidin Al Qaeda Jazirah Arab (AQAP) yang berpusat di Yaman, khususnya di Yaman Selatan, yakni di provinsi Abyan, telah berjuang untuk menegakkan syariat Islam dan mendirikan Imarah Islam (Negara Islam) di negara tersebut. Pada hari Sabtu, tanggal 28 Mei 2011, Al Qaeda Jazirah Arab (AQAP) yang berbasis di Yaman telah mendeklarasikan berdirinya Imarah Islam (Negara Islam) di Yaman, dengan propinsi Abyan sebagai ibukotanya.



Selanjutnya, Libya di bawah diktaktor kejam, rezim toghut Moammmar Qaddafi, menjadi negara berikutnya yang dihempaskan oleh dahsyatnya gelombang tsunami revolusi Islam. Sirte, tempat kelahiran sang Musailamah (nabi palsu) abad modern, menjadi saksi di hari Kamis, 20 Oktober 2011, bagaimana Qaddafy (42) musuh Islam dan kaum Muslimin, penentang syariat Islam itu harus meregang nyawa secara mengenaskan setelah baku tembak dengan para pejuang revolusi rakyat Libya.



Kini, beberapa negara di Timur Tengah masih bergolak akibat hempasan dahsyat gelombang tsunami revolusi Islam, seperti Suriah, Bahrain, Yaman, Yordania, Al Jazair, dan tentu saja Arab Saudi. Para toghut di negeri-negeri tersebut khawatir singgasana mereka tersungkur oleh gerakan revolusi rakyat yang menuntut keadilan yang selama ini mereka rampas.



Benar apa yang dikatakan oleh Syekh Anwar al Awlaki rahimahullah dalam INSPIRE edisi ke-5 bertajuk “The Tsunami of Change” bahwa revolusi mampu mematahkan ketakutan yang selama ini mendekam di hati benak kaum Muslimin bahwa para tiran tidak bisa dikalahkan!



Kesimpulannya, revolusi Islam yang tengah mengguncang singgasana para diktaktor Timur Tengah saat ini hakikatnya baik bagi umat Islam, baik bagi mujahidin dan buruk bagi imperialis Barat dan antek-antek mereka di dunia Islam.



Pada hakikatnya, revolusi ini telah menyingkap sekumpulan realita yang menakutkan dan menampakkannya pada manusia, dan itu adalah sebagian dari kebaikan yang besar dan rahmat Allah SWT., terhadap kaum Muslimin.



2.Imarah Islam : Trend Penegakan Syariat Islam Global



Pawai sekaligus peluncuran pertama kali proyek Imarah (Negara) Islam Inggris pada hari Sabtu, 30 Juli 2011 menjadi penanda munculnya trend penegakan syariat Islam kaafah (sempurna) secara global. Kaum Muslimin di seluruh dunia akhirnya menyaksikan bagaimana saudara-saudara Muslim mereka di Inggris, sebuah negara pusat kekufuran, bersemangat untuk hidup di bawah panji-panji Islam dan menyerukan penegakan syariat Islam di seluruh lini kehidupan.



Di Perancis, pada tanggal 9 April 2011, kaum Muslimin turun ke jalan, berdemonstrasi menolak pelarangan pemakaian burqa (cadar) sekaligus menuntut diterapkannya syariat Islam di kota mode dunia tersebut. Kaum Muslimin di Perancis tersebut dengan penuh semangat menyerukan pelaksanaan Al Qur’an dan Sunnah di seluruh Eropa.



Di Denmark, aktivis Islam yang tergabung dalam kaldet.com menyerukan penegakan syariat Islam di Denmark. Pada hari Rabu, 14 September 2011 mereka meneriakkan “Sharia4Denmark” secara terbuka di Stasiun Norrebro, Denmark, dan menjelaskan keharaman mengikuti pemilu (sistem hukum buatan manusia) di negeri kafir Eropa tersebut.



Kaum Muslimin di Belgia lebih jauh lagi telah menerapkan pengadilan Islam, meski masih terbatas dalam masalah perkawinan, perceraian, dan warisan. Di bawah Sharia4Belgium, kaum Muslimin di Belgia optimis suatu saat nanti hukum Islam akan diterapkan secara sempurna di negeri tersebut.



Trend penegakan syariat Islam bergema di seantero Eropa, menginginkan penegakan syariat Islam, di bawah Imarah Islam, sebagaimana saudara-saudara Muslim mereka yang telah lebih dahulu menerapkannya, seperti Imarah Islam Afghanistan, Imarah Islam Kaukasus, Daulah Islamiyah Iraq, dan yang paling terbaru Imarah Islam Somalia.



Selain Eropa, Negara kafir Australia ternyata juga memiliki tokoh sekaligus organisasi yang fokus untuk penegakan syariat Islam di Negara Kangguru tersebut. Ibrahim Siddiq Conlon, dengan Sharia4Australianya, baru-baru ini, sebagaimana dilansir Channel 7, telah mempersiapkan Proyek Islam Lakemba, yakni sebuah wilayah yang akan diatur oleh hukum syariat Islam, yakni di wilayah Lakemba, Australia.



Fenomena trend penegakan syariat Islam secara sempurna ternyata juga sampai ke Asia, khususnya di negeri bernama Brunei Darussalam. Sebagaimana diberitakan, Brunei Darussalam, sebuah Negara di kawasan Asia Tenggara berencana mengimplementasikan syariat Islam di semua bidang. Hal ini diketahui dari laporan Brunei Darussalam tahun 2010 yang diterbitkan oleh Oxford Group yang bekerjasama dengan Kantor Perdana Menteri. Apakah hal ini akan menjadikan Brunei menjadi Negara Islam pertama di kawasan Asia Tenggara? Bagaimana dengan negara yang katanya berpenduduk mayoritas Muslim bernama Indonesia?



3.The Lone Wolf, Aksi-Aksi Serigala yang Sendirian



The Lone Wolf, atau Adz Dzi’bul Munfarid (Serigala yang Sendirian) adalah julukan bagi seseorang yang melakukan aksi penyerangan atas nama kelompok atau ideologi, tetapi dia melakukan aksi ini seorang diri.



Istilah The Lone Wolf atau Adz Dzi’bul Munfarid (Serigala yang Sendirian) semakin populer ketika pada tanggal 11 Desember 2010 seorang yang bernama Taimur Abdulwahab Al Abdali, pria berkebangsaan Swedia yang juga pernah menghabiskan waktunya di Inggris melakukan pemboman di Stockholm, Swedia.



Setelah itu, serangan demi serangan yang dilakukan oleh para serigala yang sendirian ini terus terjadi mengguncang kemapanan negara-negara salibis zionis dan antek-anteknya. Seorang Muslimah Inggris, Roshonara Choudry (21) menikam anggota parlemen dari Partai Buruh, yang ikut andil dalam pengiriman pasukan kafir Inggris ke Afghanistan, Stephen Timms (54).



Seorang Mujahid, Mevlid Jasarevic pada hari Jum’at, 28 Oktober 2011 menembaki kedubes AS di Sarajevo. Bersenjatakan AK 47 Mevlid Jasarevic asal Serbia menembaki kedubes AS di Sarajevo, ibukota Bosnia-Herzegovina dan melukai satu orang petugas keamanan.



Mevlid turun dari trem dengan santai, mengendong AK 47 dan mulai menembaki kedubes AS. Mevlid Jasarevic- sebagaimana dituturkan saksi mata-masih sempat memerintahkan para pejalan kaki untuk menjauh, karena targetnya memang hanya kedubes AS.



Aksi Serigala yang Sendirian di penghujung tahun 2011 adalah yang dilakukan Jose Pimentel alias Muhammad Yusuf pada tanggal 19 November 2011. Meski belum sempat menjalankan aksinya, Jose Pimentel (27) The Lone Wolf warga AS asal Dominika ini berencana menghabisi pegawai pemerintah AS dan tentara kafir AS.



Syekh Muhammad Al Sana’ani dalam majalah Inspire Edisi 4 menyebut aksi-aksi Serigala yang Sendirian ini sebagai aksi Loyalitas Tanpa Batas (The Borderless Loyalty) yang dimiliki Islam. Para “Serigala” ini biasanya juga meninggalkan pesan kuat di setiap aksinya, bahwa mereka hendak membela dan mempertahankan kemuliaan dan kehormatan Islam.



4.Proyek Setan Deradikalisasi Islam



Deradikalisasi adalah sebuah proyek setan untuk menghancurkan Islam dan kaum Muslimin dengan dalih “perang melawan terorisme”. Proyek setan deradikalisasi dipimpin oleh ketua “setan”, pimpinan perang salib dunia, Amerika, yang diikuti oleh antek-antek dan budaknya di seluruh dunia.



Di negeri ini, proyek setan deradikalisasi dijalankan oleh BNPT alias Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, di bawah kepemimpinan Ansyad Mbai, seseorang yang terjangkit penyakit Islamophobia (takut dan anti Islam) akut.



Umat Islam telah mengetahui tujuan proyek setan deradikalisasi dan menolak proyek setan tersebut. Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Surakarta, telah mengeluarkan sebuah buku berjudul “Kritik Evaluasi & Dekonstruksi Gerakan Deradikalisasi Aqidah Muslimin di Indonesia” yang isinya mengkritisi proyek deradikalisasi buatan BNTP.



Buku karya MUI Solo tersebut dibedah pada hari Ahad, 31 Juli 2011. Munarman, SH dalam acara tersebut menyimpulkan bahwa program deradikalisasi terorisme yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) adalah proyek menghapus istilah jihad yang merupakan ruh perjuangan umat Islam.



Pada hari Ahad, 9 Oktober 2011, Majelis Ilmu Ar-Royyan juga mengadakan acara serupa, yakni Kuliah Umum dengan tema “Memerangi Syariat Islam Dengan Deradikalisasi”, di Masjid Muhammad Ramadhan, Taman Galaxi, Pekayon, Bekasi.



Dalam acara tersebut, Ustadz Abu Muhammad Jibriel AR mengatakan bahwa usaha deradikalisasi tujuannya untuk menghalangi syariat Islam dan jihad di Indonesia. Proyek radikalisasi yang selama ini dijalankan menurut beliau bukan penyelesaian yang ilmiah dan bijak, justru akan menimbulkan anti pati dan kebencian terhadap pemerintah.



Kesimpulannya, proyek setan deradikalisasi yang belakangan ini gencar dilakukan, khususnya oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan seluruh agen-agennya, akhirnya membuka mata ummat Islam bahwa proyek itu adalah metode dan teknik baru dari musuh-musuh Islam untuk menghalangi tegaknya Islam dengan memadamkan cahaya dakwah dan jihad fi sabilillah di tengah-tengah ummat.



5.Syahidnya Singa-Singa Islam



Tahun 2011 bagi umat Islam menjadi tahun yang sangat mengharukan. Di tahun 2011 tersebut, umat Islam harus menerima dengan rela terhadap keputusan dan ketetapan Allah SWT., syahidnya Singa Islam, Imam al-Mujaddid, al Mujahid, al Muhajir, al Murobith, Syekh Usamah bin Ladin, rahimahullah.



Pemimpin perang salib modern, Obama, pada hari Selasa, 2 Mei 2011 mengumumkan dari Istana toghutnya “White House” gugurnya Pemimpin tertinggi organisasi jihad global Al Qaeda, Syekh Usamah bin Ladin.



Klarifikasi syahidnya Syekh Usamah bin Ladin akhirnya dikeluarkan oleh Pimpinan pusat Tandzim Qo’idatul Jihad, atau yang lebih dikenal dengan nama Al Qaeda, pada hari Rabu, 3 Mei 2011, sehari setelah penyerangan pasukan kafir Amerika yang mengantarkan Syekh Usamah ke tempat yang tertinggi, Surga Firdaus, Insya Allah.



Di tahun yang sama, 4 bulan kemudian, tepatnya pada hari Jum’at, 30 September 2011, Syekh Anwar al Awlaqi dikabarkan syahid di pegunungan Yaman, setelah dibombardir pesawat-pesawat Amerika. Syekh Anwar al Awlaki dikabarkan syahid bersama dengan tiga orang rekannya, Samir Khan, Abu Muhsin Al Maribi, dan Salim Al Marwani di daerah antara Ma’rib dan Jauf.



Tandzim Al Qaeda Jazirah Arab, atau yang lebih dikenal dengan singkatan AQAP, pada tanggal 9 Oktober 2011 akhirnya mengeluarkan rilis resmi terkait syahidnya (Insya Allah) Syekh Anwar Al-Awlaqi dan rekan-rekanya.



Keempat mujahid tersebut adalah Singa-Singa Islam yang gugur oleh serangan pesawat Amerika. Semoga Allah SWT., menerima mereka sebagai syuhada dan menempatkan mereka di Surga Firdaus yang tertinggi.



Kabar terakhir di tahun 2011 yang mengabarkan syahidnya Singa-Singa Islam adalah gugurnya Syekh Athiyatullah, rahimahullah alias Jamal Al Misrati. Syekh Athiyatullah gugur bersama putranya, Issam, dalam sebuah serangan pada tanggal 22 Agustus 2011 di Norak, daerah Mir Ali, Waziristan Utara.



Syekh Athiyatullah, rahimahullah adalah seorang pemimpin senior Al Qaeda asal Libya, yang gugur dalam serangan biadab pasukan kafir AS dan menambah panjang daftar syahidnya Singa-Singa Islam di tahun 2011.



Selamat jalan para pejuang di jalan Allah SWT., selamat jalan Singa-Singa Islam, selamat bergabung dengan caravan para syuhada (Insya Allah). Semoga pengorbanan dakwah dan jihad yang kalian lakukan dapat dilanjutkan oleh seluruh kaum Muslimin, sehingga Islam bisa tegak dan mendominasi seluruh dunia. Insya Allah!



6. Amerika : You Lost The War!



Tahun 2011 bisa juga dikenang sebagai tahun kekalahan Amerika, sebelum kekalahan totalnya nanti, Insya Allah. Peringatan 10 tahun peristiwa serangan mubarokah 11 September menandai 10 tahun berjalannya perang salib modern yang dideklarasikan presiden AS ketika itu, Goerge W Bush, dengan mengatakan This is Crusade, dan membagi dunia hanya menjadi dua camp (kelompok) saja, yakni bersama Amerika, atau bersama dengan teroris (Mujahidin dan kaum Muslimin).



Pasca serangan 11 September 2001, AS melancarkan perang salib dengan nama lain, yakni “Perang Melawan Terorisme”. Sejak saat itu, Amerika menyerang , menyiksa, dan membunuhi, serta menahan ribuan kaum Muslimin dari seluruh dunia, di penjara-penjara seperti Guantanamo, Abu Ghraib, Bagram, dan lainnya.



Namun fakta berbicara lain. Setelah 10 tahun serangan 11 September, AS tidak juga berhasil memenangkan perang, bahkan mengalami kekalahan memalukan. Saat ini, Amerika terbelit hutang besar akibat membiayai perang yang tidak pernah dimenangkannya tersebut. AS berhutang sekitar lebih dari $ 14000000000000 dan saat ini militer AS terjebak dalam perang yang melelahkan dan tidak akan dimenangkannya. Bahkan, di seluruh lini AS menghadapi kekalahan dan semakin dekat dengan kekalahan total.



Selain kemungkinan terjadinya kembali peristiwa 9/11, yang malah lebih besar dari yang pernah ada, indikasi lainnya kekalahan AS adalah sulitnya mereka menjaga keamanan di dua wilayah perang mereka yakni Irak dan Afghanistan. Bahkan, trend di dunia Muslim saat ini adalah berlomba-lomba untuk dapat menerapkan syariat Islam di wilayah mereka masing-masing, dan terlibat dalam jihad, dan berupaya untuk mengakhiri hegemoni camp kafir kapitalisme. Dengan begitu, pada peringatan 10 tahun peristiwa 9/11 kali ini bisa diklaim bahwa kemenangan berada di camp mujahidin atas musuh-musuh mereka di camp kafir yang dipimpin oleh Amerika Serikat.



Di penghujung tahun 2011 kaum Muslimin menyaksikan Amerika yang mulai kalah perang. Amerika mulai menyerahkan markas militernya yang selama ini digunakan sebagai sel tahanan mantan presiden rezim Irak, Saddam Hussein. Disamping penyerahan markas militer, Amerika juga mempersiapkan penarikan seluruh tentara kafirnya dari Irak di akhir tahun 2011 ini. Sementara itu, Daulah Islam Irak (Negara Islam Irak) yang didirikan mujahidin masih tetap eksis hingga kini.



Sementara itu, Syekh Ayman Az Zawahiri, pimpinan Al Qaeda yang baru, mengeluarkan sebuah video yang dirilis oleh As-Sahab Media pada bulan Syawal 1432 H/September 2011 M. Dalam video bertajuk ‘tatawaala hazaaim al-amrikan’ yang bermakna ‘Rentetan kekalahan demi kekalahan Amerika’ dijelaskan bahwa kekalahan Amerika diawali dari serangan mujahidin pada 11 September 2011, sebuah serangan terbesar setelah serangan atas Pearl Harbour di awal perang Dunia I.



Setelah itu, secara berurutan Amerika terus kalah dan kalah. Amerika mengalami kekalahan di Tunis dengan jatuhnya rezim diktator antek Amerika. Amerika mengalami kekalahan di Mesir dengan jatuhnya rezim represif paling setia kepada Amerika di kawasan itu. Amerika mengalami kekalahan di Afghanistan dan Irak sehingga mulai memikirkan penarikan mundur pasukannya secara bertahap. Amerika mengalami kekalahan telak di Libia, dengan tergulingnya rezim represif antek Amerika dalam memerangi Islam. Syekh Ayman mengucapkan selamat kepada kaum Muslimin atas tergulingnya para taghut sekuler antek Amerika tersebut.



Sementara itu, 3 tahun pasca invasi pasukan kafir di Irak, faksi-faksi mujahidin di Irak berhasil, atas idzin Allah SWT., mendirikan Daulah Islam Irak (Negara Islam Irak) pada bulan Oktober 2006 dan kini (telah mencapai usia 5 tahun) masih eksis.



Daulah Islam Irak, melalui Departemen Informasi bahkan telah mempersembahkan sebuah video bertajuk “Lima Tahun Daulah Islam” yang kemudian disebarluaskan melalui Pusat Informasi Al Fajr yang memperlihatkan keeksisan negara Islam yang didirikan oleh mujahidin tersebut. Kini, dengan mulai diserahkannya markas militer AS di Irak, dan rencana penarikan pasukan AS seluruhnya dari Irak akhir Desember ini, menjadi jelas siapa yang kalah dalam perang tersebut!



7.Mujahid Never Die, Jihad Forever



Mujahid pada hakikatnya akan terus hidup, mendapat rezeki dari Robnya, dan jihad akan berlangsung hingga hari kiamat. Pasca syahidnya pemimpin jihad global, Syekh Usamah bin Ladin, jihad tidak akan berhenti, bahkan mujahidin terus bermunculan.



Pada bulan Juni 2011, Al Qaeda secara resmi merilis statemen berkaitan dengan pengganti Syekh Usamah bin Ladin, rahimahullah kepada Syekh Ayman Az Zawahiri, hafhizahullah. Karena jihad terus berjalan hingga hari qiyamah –sebagaimana terdapat dalam berbagai hadits-, dan sungguh pada masa ini jihad menjadi fardhu ‘ayn untuk melawan orang-orang kafir agresor penjajah negeri-negeri kaum muslimiin dan untuk melawan para penguasa murtad yang mengganti syari’at islam –sebagaimana kesepakatan ulama’ islam.



Juga karena sebaik-baik kesetiaan terhadap para syuhada’ yang berbakti dan terhadap perjalanan as-Syaikh al-Mujaahid Usamah bin Ladin, adalah melanjutkan jalan jihad di jalan Allah dan (di jalan membela) kaum muslimiin dan orang-orang lemah.



Maka sesungguhnya Pimpinan Umum jama’ah Qo’idatul Jihad –dan setelah menyempurnakan musyawaroh-, mengumumkan penetapan as-Syayakh Dr. Ayman azh-Zhowahiriy –semoga Allah memberikan tawfiq padanya- sebagai penanggung jawab kontrol jama’ah ini, sembari meminta pada Allah –Yang suci lagi tinggi- agar memberikan tawfiq padanya, pada kami dan pada seluruh kaum muslimiin untuk mengamalkan syari’ah-Nya dan teguh di atas kebenaran pada sisi yang diridhoi oleh Allah –Yang maha perkasa dan mulia- bukan mengganti dan merubah (syari’ah-Nya).



Syekh Abu Sa’d al ‘Amili- semoga Allah menjaga beliau-salah seorang ulama mujahid terkemuka abad ini, juga telah menulis sebuah artikel yang sangat menggugah dan memotivasi kaum Muslimin, khususnya mujahidin yang berjudul “Al Qaeda Setelah Usamah, dengan idzin Allah jalan terus”.



Artikel setebal 14 halaman tersebut dirilis oleh forum bahasa Inggris, Ansar al-Mujahidin. Artikel berformat PDF tersebut bercover sebuah jalan dengan rambu bertuliskan Al-Qaeda, dengan tanda panah menunjukkan jalan terus.



Syekh Abu Sa’d yakin bahwa tandzim Qoidatul Jihad, atau yang lebih dikenal dengan Al Qaeda adalah dari kelompok atau bagian dari hadits At Thoifah Al Manshurah, dikarenakan mereka selalu taat kepada perintah Allah meskipun mereka didera penderitaan dan kerugian terus menerus, dikepung oleh musuh-musuhnya, koalisi salibis yahudi setiap saat dan dimanapun.



Al Qaeda sebagaimana kita saksikan, tetap teguh di jalan jihad meskipun beberapa pemimpinnya ditangkap, dibunuh, dan sisanya dikejar-kajar. Mereka tetap sabar, tabah, dan mampu mengambil hikmah dari serangan musuh mereka, karena mereka memiliki iman dan ketabahan ketika menghadapi semua itu.



Berpulangnya Syekh Usamah bin Laden diprediksi akan menghentikan atau melambatkan perjuangan Al Qaeda. Menurut Syekh Abu Sa’d hal tersebut tidaklah benar. Bahkan menurut beliau, ada banyak hikmah dan ‘hadiah’ dari syahidnya (Insya Allah) Syekh Usamah bin Laden.



Mujahid Never Die, Jihad Forever. Jihad tidak akan berhenti dengan kematian para pemimpinnya. Al Qaeda pasca Syekh Usamah bin Ladin, Syekh Anwal Al Awalki, Samir Khan, Syekh Athiyatullah, dan lainnya akan terus berjalan hingga ketetapan Allah terjadi, kemenangan Islam hingga mendominasi seluruh dunia. Allahu Akbar!



By: M. Fachry

International Jihad Analysis







Read more: http://arrahmah.com/read/2011/12/31/17129-refleksi-akhir-tahun-2011-7-peristiwa-fenomena-penting-versi-arrahmah-com.html#ixzz1cCwFpvpF

Mimpi Jihad Syeikh Usamah bin Ladin (rahimahullah) di usia 9 tahun/Dream of Jihad Sheikh Osama bin Laden (may Allaah have mercy) at the age of 9 years

Kisah ini diriwayatkan padaku oleh seorang terpelajar berpendidikan yang telah menghabiskan lebih dari 20 tahun memperoleh pendidikan. Ia menceritakan padaku mengenai sebuah mimpi yang Syeikh Usamah bin Laden alami ketika ia berumur 9 tahun, yang mana mengindikasikan bahwa Allah SWT telah menyiapkan Syeikh Usamah bin laden – semoga Allah merahmatinya- semenjak masa kecilnya, untuk berperang melawan salibis.




Ia mengatakan padaku bahwa sewaktu ia duduk dengan sebuah kelompok dan mendiskusikan kondisi umat yang menyedihkan, namun semuanya mengindikasikan bahwa yang terjadi pada umat Islam sesuai dengan rencana Allah dan dengan yakin bahwa kemenangan Allah SWT akan datang. Allah pasti akan mengirim seorang pemimpin dan seorang penuntun diantara umat kita yang akan mengirimkan umat yang terhina dan menyedihkan kepada jalan pendakian yang terang dan kehebatan. Kami mulai berfikir bahwa siapakah yang bisa menjadi seorang yang seperti itu.



Dengan seketika, Syeikh Usamah bin Laden muncul dalam pikiran kita, semenjak ia berkorban banyak demi ummat. Dari sini, kelempokku tersenyum dan mengatakan, “Aku akan menceritakan padamu sebuah mimpi syeikh Usamah bin Laden; kau akan senang untuk mendengarkannya, dan kecintaanmu pada Mujahidin akan betambah.”



Ia mengatakan, “ Aku berada di Madinah Al Munawwarah di rumah seorang sarjana yang digunakan untuk kuliah di masjid Nabi. Kami baru saja sampai di rumahnya ketika seseorang mengetuk pintu. Syeikh pun kembali dengan seorang yang nampak bercahaya dan terhormat, berusia sekitar 80 tahun.



“Tuan rumah menyambutnya dan memintanya menafsirkan beberapa ayat dari Al –Qur’an. Dengan diam kami mendengarkannya saat tamu Syeikh membacakan beberapa ayat Al-Qur’an, dan kemudian ia memberikan tafsir dari semua ayat-ayat itu. Wallahi aku telah mempelajari sejumlah tafsir namun Syeikh itu adalah lautan ilmu. Ketika ia melengkapi pelajarannya, tuan rumah mengundangnya untuk makan, namun ia menolaknya dengan sopan, dan kamipun mengerti bahwa ia sedang berpuasa.



“”Secepatnya, tamu tersebut meminta izin untuk pergi, namun tuan rumah mendesak, ‘Sampai anda menceritakan pada kami mimpi Syeikh Usamah bin Laden sekali lagi, anda tidak akan mendapatkan izin untuk pergi.’



“Syeikh pun tersenyum dan bertanya, ‘Mimpi Syeikh Usamah Bin Laden ketika ia berusia 9 tahun ?‘ tuan rumahpun membenarkannya.”



“ini adalah bagaimana Syeikh menceritakan peristiwa tersebut:



“Aku adalah seorang teman dekat Muhammad bin Laden, ayah Usamah Bin Laden. Dalam banyak waktu aku berada di perusahaannya. Dan seringkali, aku mengunjungi rumahnya untuk pekerjaan yang berkaitan dengan konstruksi. Selama diskusi, perbincangan kami diganggu oleh permainan anak-anaknya, dan kemudian ia akan meminta mereka untuk pergi keluar dan bermain.



““Namun aku terkejut melihat fakta bahwa ia selalu meminta seorang anak lelakinya untuk duduk disampingnya. Aku bertanya padanya, “Mengapa tidak kau biarkan anakmu ini untuk bermain dengan saudara-saudaranya ? apakah ia sakit ?”



“Muhammad bin Laden tersenyum dan mengatakan, “Tidak, ada sesuatu yang spesial mengenai anakku ini.”



“Ketika aku bertanya namanya, ia mengatakan, “Namanya adalah Usamah, dan ia berusia 9 tahun. Biarkan aku berbagi denganmu sesuatu yang aneh yang terjadi beberapa hari yang lalu. Anakku membangunkanku beberapa menit sebelum sholat subuh dan mengatakan padaku,” ‘Ayahku tersayang, aku akan menceritakan padamu mengenai sebuah mimpi yang aku miliki.’ “ aku berpikir bahwa ia pasti telah mengalami sebuah mimpi buruk. Akupun berwudhu dan membawanya ke masjid denganku. “



“”Dalam perjalanan, ia menceritakan padaku, “Dalam mimpi, aku melihat diriku berada di sebuah area dataran yang luas. Aku melihat tentara menunggang kuda putih bergerak ke arahku. Mereka semua mengenakan turban hitam. Salah satu penunggang kuda, yang memiliki mata mengkilap, mendatangiku dan bertanya, “ Apakah anda Usamah bin Muhammad bin Laden?” aku pun menjawab, “Ya, itu adalah saya.” Ia bertanya lagi, “Apakah anda Usamah bin Muhammad bin Laden?” aku pun menjawab lagi “Ya, itu adalah saya.” Ia bertanya lagi “Apakah anda Usamah bin Muhammad bin Laden?” kemudian aku pun menjawab “Wallahi, aku adalah Usamah bin Laden.” Kemudian ia pun memindahkan sebuah bendera kearahku dan mengatakan, “Pegang bendera ini ke Imam Mahdi Muhammad bin Abdullah di gerbang Al-Quds. “Akupun mengambil bendera darinya, dan aku melihat tentara mulai berbaris dibelakangku.”



“Muhammad bin Laden mengatakan, “Pada saat itu aku tekejut, namun karena bisnis di tempat kerja, aku lupa mengenai mimpi tersebut. Pagi hari selanjutnya, ia membangunkan ku sebelum sholat subuh dan menceritakan mimpi yang sama. Hal yang sama terjadi di pagi hari yang ketiga. Sekarang, aku mulai khawatir dengan anakku. Akupun memutuskan untuk membawanya denganku ke seorang yang berpengetahuan (Alim) yang dapat menafsirkan mimpi-mimpi.“



“Maka, aku membawa Usamah kepada seseorang Alim dan memberikannya informasi mengenai seluruh kejadin. Ia menatap kami dengan heran dan bertanya, “Apakah ini anakmu yang sama yang telah bermimpi?” akupun berkata, “Ya” ia terus menatap Usamah untuk beberapa saat. Kekhawatiran ku bertambah. Ia menghiburku dan mengatakan, “Aku akan mengajukan beberapa pertanyaan. Aku yakin anda akan menjawab semuanya dengan jujur.”



”Ia bertanya pada Usamah, “Nak, apakah kau ingat apapun mengenai bendera yang penunggang kuda berikan padamu?” Usamah menjawab, “Ya, aku mengingat itu.”



”Ia bertanya padanya, “dapatkah kau menggambarkannya, bagaimana itu?”



”Usamah mengatakan. “bendera itu serupa dengan bendera Saudi Arabia, tapi tidak berwarna hijau namun hitam, dan disana terdapat sesuatu yang tertulis di dalamnya berwarna putih.””



”Ia pun mengajukan pertanyaan selanjutnya pada Usamah, “Apakah kau pernah melihat dirimu sendiri berjuang?”



Usamah menjawab, “Aku sering melihat mimpi semacam itu.” Kemudian ia meminta Usamah untuk pergi keluar ruangan dan membaca Al-Qur’an.



“”Kemudian orang alim itu berpaling padaku dan bertanya, “Dari mana keturunan anda berasal ?””



“”Aku menjawab dari Hadramawt di Yaman. Kemudian ia bertanya padaku untuk memberitahukan padanya mengenai suku ku. Aku pun menjawab bahwa kami berkaitan dengan suku Shanwah yang mana adalah sebuah suku Qahtani dari Yaman. Kemudian ia menangis dan bertakbir dengan kencang dan memanggil Usamah dan menciuminya sambil menangis. Ia pun mengatakan bahwa tanda-tanda waktunya sudah dekat.



“”Oh Muhammad bin Laden, anakmu ini akan menyiapkan tentara untuk Imam Mahdi dan demi melindungi agamanya, ia akan berhijrah ke wilayah Khurasan. Oh Usamah ! Berbahagialah ia yang berJihad disisi mu. dan terbatalkan dan kecewalah ia yang meninggalkanmu seorang diri dan bertarung melawan mu.””


Sumber

TheUnjustmedia







Read more: http://arrahmah.com/read/2012/01/23/17555-mimpi-jihad-syeikh-usamah-bin-ladin-rahimahullah-di-usia-9-tahun.html#ixzz1cCxLViDD
Powered By Blogger

Entri Populer