Cerita Saya

Foto saya
Selalu belajar dan mencari ilmu yang berguna/bermanfaat untuk pribadi dan masyarakat.

Selasa, 16 Juni 2009

Cerita BUKU PEDOMAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SANTO YAKOBUS

BUKU PEDOMAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH SANTO YAKOBUS

Buku ini diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman konsepsional penyelenggaraan perpustakaan sekolah.

1. Sejarah:

Perpustakaan SLTP-SMU santo Yakobus mulai dirintis oleh seorang karyawati pada tanggal 15 Mei 2000. Ia dibimbing oleh Sr.Maria Goretti,OSU yang menjabat sebagai Kepala Bidang Pendidikan Santo Yakobus. Pada awal dirintis, Perpustakaan telah memiliki alat-alat sbb: 2 buah rak buku panjang, 2 buah rak buku pendek, meja baca sebanyak 5 pasang @ 4 ruang baca, sebuah almari kecil memanjang dan meja lobi. Selain itu juga memiliki buku-buku koleksi kurang lebih berjumlah 100 buah buku.

Perpustakaan SLTP-SMU Santo Yakobus memang baru lahir. SLTP Santo Yakobus menempati gedung baru bertingkat mulai tahun ajaran 1999/2000. Sebelumnya Ruang kelas SLTP bersama-sama dengan SD, masuk pada siang hari. Pada waktu itu perpustakaannya menjadi satu dengan SD. Namun demikian SLTP Santo Yakobus telah berdiri kira-kira 4 tahun dan 2 tahun untuk SMU.

Alasan dirintisnya perpustakaan adalah mengacu pada UU No.2 tahun 1989 pasal 35 tentang sistem Pendidikan Nasional yang menetapkan bahwa setiap pendidikan sekolah baik yang diselenggarakan oleh pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar. Pendidikan tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik bila para tenaga kependidikan maupun peserta didik tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), dan Perpustakaan sekolah merupakan salah satu sumber belajar yang amat penting. Karena Perpustakaan memungkinkan para tenaga kependidikan dan peserta didik memperoleh kesempatan memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca.

Jadi dengan demikian dapat dikatakan bahwa perpustakaan adalah bagian integral dari sekolah yang tidak dapat dipisahkan dari proses KBM.

Perpustakaan sekolah sebagai salah satu komponen dalam sistem nasional perpustakaan mengemban fungsi sebagai pusat kegiatan belajar mengajar, pusat penelitian sederhana dan pusat membaca guna menambah ilmu pengetahuan dan rekreasi, perlu terus menerus dibina serta dikembangkan.

2. Organisasi

Perpustakaan adalah unit kerja yang bekerja menghimpun koleksi pustaka dan menyediakannya bagi masyarakat sekolah untuk dimanfaatkan. Perpustakaan merupakan organisasi di dalam organisasi, sehingga memiliki lembaga induk.

Tugas pokok perpustakaan :

  1. menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan non buku sebagai sumber informasi, dapat dilakukan dengan cara membeli, meminta/menerima sebagai hadiah, tukar menukar atau titipan.
  2. Mengolah dan merawat pustaka yang meliputi tugas-tugas: mencatat pustaka dalam buku induk, mengklasifikasi pustaka, membuatkan katalog untuk alat telusur, memberi label buku sebagai sandi tempat menyimpannya, mengatur buku di rak/ almari, menyusun kartu-kartu katalog, merawat pustaka supaya tidak mudah rusak atau hilang,
  3. Memberikan layanan bahan pustaka, koleksi yang sudah selesai diolah disajikan kepada pengguna perpustakaan untuk dimanfaatkan.

Tugas dan tanggung jawab Kepala Perpustakaan Sekolah adalah sebagai berikut:

  1. Membuat perencanaan, pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah yang biasanya dibuat pada setiap awal tahun ajaran baru, dan mendayagunakan semua sumber yang ada baik sumber manusia maupun sumber material.
  2. Mengadakan koordinasi dan pengawasan terhadap semua kegiatan perpustakaan sekolah sehingga semuanya mengarah kepada tujuan.
  3. Apabila dalam melaksanakan tugasnya kepala perpustakaan sekolah dibantu oleh beberapa orang staf maka ia bertanggung jawab atas pembinaan semua anggota stafnya.
  4. Membuat kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu sehubungan dengan pembinaan dan pengembangan perpustakaan sekolah.
  5. Mengadakan hubungan kerjasama dengan kepala sekolah, wakil kepala sekolah, semua wali kelas, dan guru-guru dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
  6. Mengadakan hubungan kerjasama dengan pihak-pihak luar, khususnya dengan perpustakaan sekolah lainnya dalam beberapa hal seperti kerja sama dalam pengadaan bahan-bahan pustaka, memecahkan masalah-masalah pengelolaan, kerjasama menyelenggarakan pameran buku, dan sebagainya mengadakan penilaian terhadap penyelenggaraan perpustakaan sekolah.

Jelaslah kiranya bahwa pada dasarnya tugas dan tanggung jawab kepala perpustakaan sekolah bersifat profesi bukan teknis.

Pengadaan

Dengan berkembangnya Ilmu Pengetahuan pada saat ini maka perpustakaan berusaha untuk menambahkan koleksi buku baru untuk keperluan anak didik. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan perpustakaan dalam memilih buku yang sesuai dengan anak didik, yaitu:

  • Meminta masukan dari guru-guru
  • Masukkan dari siswa-siswi
  • Melihat katalog terbitan dari penerbit
  • Mencari informasi buku baru dari internet
  • Melihat pameran buku dan melakukan pembelian sekiranya cocok dengan kebutuhan.

Sedangkan proses pengadaan buku ada 3 prosedur utama, yaitu:

Membeli melalui penerbit:

3. Koleksi Perpustakaan.

Koleksi perpustakaan SLTP-SMU Santo Yakobus adalah semua jenis bahan pustaka yang dikumpulkan / diadakan, diolah, dan dimanfaatkan oleh siswa/guru untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di sekolah.

Koleksi Perpustakaan SLTP-SMU Santo Yakobus terdiri dari:

a. Buku pelajaran pokok

Adalah buku yang digunakan dalam kegiatan belajar-mengajar yang memuat bahan pelajaran yang dipilih dan disusun secara teratur dari suatu pelajaran yang minimal harus dikuasai oleh siswa pada tingkat dan jenis pendidikan tertentu. Buku pelajaran pokok diterbitkan oleh /diadakan oleh pemerintah dan isinya sesuai kurikulum yang berlaku ( buku-buku paket).

b. Buku pelajaran pelengkap

Adalah buku yang sifatnya membantu atau merupakan buku tambahan buku pelajaran pokok yang dipakai oleh siswa dan guru, yang sebagian besar atau seluruh isinya sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

c. Buku bacaan.

Adalah buku yang digunakan sebagai bacaan. Menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi bacaan nonfiksi, fiksi ilmiah, dan fiksi.

· Buku bacaan non fiksi : buku yang ditulis berdasarkan kenyataan yang bersifat umum. Buku bacaan non fiksi dapat menunjang atau memperjelas salah satu mata pelajaran atau pokok bahsan dan dapat pula bersifat umum.

· Buku bacaan fiksi ilmiah: buku yang ditulis berdasarkan khayalan dan rekaan pengarang dalam bentuk cerita yang dapat mempengaruhi pengembangan daya pikir ilmiah.

· Buku bacaan fiksi: buku yang ditulis berdasarkan khayalan pengarang dalam bentuk cerita. Buku ini dapat memberikan pendidikan dan hiburan sehat.

d. Buku sumber/referensi/rujukan.

Adalah buku yang yang digunakan sebagai sumber informasi oleh siswa dan guru untuk memperoleh pengetahuan tambahan tentang suatu bidang ilmu atau ketrampilan . Buku referensi ini terdiri dari: kamus, ensiklopedi,atlas,buku index.

e. terbitan berkala adalah jenis terbitan terus-menerus ataupun tertentu antara lain surat kabar dan majalah

4. Koleksi Dasar

Koleksi dasar adalah koleksi pertama yang dimiliki sekolah pada waktu memulai perpustakaan. Berdasarkan ketentuan minimal 1000 judul terdiri dari berbagai disiplin ilmu, tetapi sekolah kita masih jauh dari ketentuan tersebut di atas.( 90 judul ) .

Terdiri dari:

- Buku pelajaran pokok

- Buku pelajaran pelengkap

- Buku sumber/referensi: kamus bahasa Inggris, Ensiklopedi pelajar, Ensiklopedi Indonesia, Ensiklopedi kesenian , ensiklopedi Alkitab masa kini, ensiklopedi seri Geografi.

5. Pengembangan Koleksi

Koleksi Perpustakaan harus mengarah kepada ratio 1 siswa 12 judul untuk SLTP dan 14 judul untuk SMU. Dalam rangka memenuhi ratio tersebut maka pada akhir tahun ajaran 1999/2000. Setiap siswa diminta menyumbang buku-buku perpustakaan minimal 1 siswa 1 buku. Jumlah yang terkumpul sampai saat ini dari penyumbang SLTP adalah: 239 Judul Total 258 buku. Namun ini belum diseleksi. Ada buku-buku sumbangan yang terpaksa di drop out dari Perpustakaan SLTP-SMU sebab isinya tidak memadai untuk siswa SLTP.

6. Pengolahan Bahan Pustaka

Tujuan pengolahan adalah untuk memungkinkan pengguna menemukan koleksi yang diperlukan melalui kartu katalog dan atau melalui susunan koleksi di rak. Pengolahan bahan Pustaka meliputi inventarisasi, katalogisasi, klasifikasi, penyelesaian dan pengaturan koleksi.

A. Inventarisasi: kegiatan memeriksa, memberi stempel dan mencatat dalam buku Induk dan diberi nomor Induk pada setiap eksemplar. Setiap buku koleksi dicatat dalam buku Induk tersebut.

B. Katalogisasi: kegiatan membuat entri dalam kartu mengenai buku dan bahan pustaka lainnya yang ada dalam koleksi perpustakaan yang disusun menurut aturan tertentu. Kegiatan ini berpedoman pada peraturan Katalogisasi Indonesia yang bersumber pada peraturan pengatalogan standar Internasional yaitu AACR (The Anglo American Cataloguing Rules ) .

C. Klasifikasi: kegiatan menganalisa isi bahan pustaka dan menetapkan kode menurut sistem tertentu yang tepat untuk sebuah buku. Penetapan nomor klasifikasi bahan pustaka menggunakan sarana bantu”terjemahan Desimal dan Indeks Relatif Dewey.

D. Penyelesaian: kegiatan pembuatan dan pemasangan kelengkapan fisik bahan pustaka seperti kantong buku, kartu buku, lembar tanggal kembali dan label atau tanda buku ( nomor panggil ).

E. Pengaturan koleksi: Penempatan koleksi sedemikian rupa agar para pengguna mudah mencari koleksi yang diperlukan.

F. Pemeliharaan.

7. Layanan Perpustakaan.

A. Jenis: sistem terbuka: memberikan kebebasan kepada pengguna perpustakaan untuk memilih dan mengambil sendiri bahan pustaka yang diinginkan dari ruang koleksi.

B. Saat ini belum dilayani peminjaman. Namun demikian Perpustakaan dapat melayani peminjaman buku untuk dibaca di Ruang perpustakaan.

Peraturan dan Tata Tertib Perpustakaan SLTP –SMU Santo Yakobus.

1. Jam buka: setiap hari Senin – Jumat Pukul 07.00 – 14.00 ( khusus layanan pemin-jaman hanya sampai dengan Pk.13.30 ), Sabtu,pukul 07.00-10.00 .

2. Syarat Keanggotaan:

* Setiap siswa-siswi SLTP/SMU Santo Yakobus wajib menjadi Anggota Perpustakaan, dengan menyerahkan

= 1( satu ) buah pas foto ukuran 2 x 3 cm

-. Nama : ………..

-. Unit / Kelas : ………..

-. No.Urut Kelas : ………..

* Kartu perpustakaan berlaku selama siswa-siswi bersangkutan masih bersekolah

di SLTP/SMU Santo Yakobus.

3. Cara peminjaman.

- Peminjaman dilakukan pada jam istirahat 1 dan 2, sesuai dengan jadwal peminjaman.

- Peminjam mencari sendiri buku di rak.

- Peminjam menulis No.Induk Buku, tanggal pinjam pada kartu anggota, dan Nama, Kelas, No anggota pada kartu buku.

- Peminjam menyerahkan bahan pustaka dan kartu anggota yang sudah diisi kepada petugas untuk diperiksa dan ditulis tanggal kembali.

- Setiap anggota boleh meminjam buku sebanyak 2 eksemplar

- Jangka waktu peminjaman 1 minggu.

4. Cara Pengembalian:

- Buku yang telah dipinjam harus kembali tepat waktu

- Berikan kartu anggota dan buku yang sudah selesai dipinjam kepada petugas di meja sirkulasi.

- Petugas menandatangani kartu anggota

- Petugas mencari kartu buku untuk dimasukkan ke dalam buku yang telah kembali

- Petugas akan menempatkan buku-buku tersebut sesuai dengan klasifikasinya.

5. Sanksi-sanksi

- Setiap anggota yang terlambat mengembalikan buku akan dikenakan denda Rp.500,-/hari/buku.

- Buku yang kembali dalam keadaan rusak berat dan tidak dapat diperbaiki lagi, wajib diganti dengan buku sejenis atau jika tidak ada, dapat diganti dengan uang seharga buku yang hilang/rusak berat.

- Setiap anggota harus taat dan patuh terhadap peraturan dan tata tertib Perpustakaan.

- Pelanggaran atau penyimpangan dari peraturan dan tata tertib ini dapat dikenakan sangsi sesuai dengan kebijakan Kepala Sekolah.

Cerita tahun 2040

Tahun 2040 = 2.000 pulau tenggelam

Mungkin Anda menduga, udara yang akhir-akhir ini makin panas, bukanlah suatu masalah yang perlu kita risaukan. "Mana mungkin sih tindakan satu-dua makhluk hidup di jagat semesta bisa mengganggu kondisi planet bumi yang mahabesar ini?" barangkali begitulah Anda berpikir.

Baru-baru ini, Inter-governmental Panel on Cimate Change (IPCC) mempublikasikan hasil pengamatan ilmuwan dari berbagai negara. Isinya sangat mengejutkan. Selama tahun 1990-2005, ternyata telah terjadi peningkatan suhu merata di seluruh bagian bumi, antara 0,15 - 0,3o C. Jika peningkatan suhu itu terus berlanjut, diperkirakan pada tahun 2040 (33 tahun dari sekarang) lapisan es di kutub-kutub bumi akan habis meleleh. Dan jika bumi masih terus memanas, pada tahun 2050 akan terjadi kekurangan air tawar, sehingga kelaparan pun akan meluas di seantero jagat. Udara akan sangat panas, jutaan orang berebut air dan makanan. Napas tersengal oleh asap dan debu. Rumah-rumah di pesisir terendam air laut. Luapan air laut makin lama makin luas, sehingga akhirnya menelan seluruh pulau. Harta benda akan lenyap, begitu pula nyawa manusia.

Di Indonesia, gejala serupa sudah terjadi. Sepanjang tahun 1980-2002, suhu minimum kota Polonia (Sumatera Utara) meningkat 0,170 C per tahun. Sementara, Denpasar mengalami peningkatan suhu maksimum hingga 0,870 C per tahun. Tanda yang kasatmata adalah menghilangnya salju yang dulu menyelimuti satu-satunya tempat bersalju di Indonesia , yaitu Gunung Jayawijaya di Papua. Hasil studi yang dilakukan ilmuwan di Pusat Pengembangan Kawasan Pesisir dan Laut, Institut Teknologi Bandung (2007), pun tak kalah mengerikan. Ternyata, permukaan air laut Teluk Jakarta meningkat setinggi 0,8 cm. Jika suhu bumi terus meningkat, maka diperkirakan, pada tahun 2050 daerah-daerah di Jakarta (seperti : Kosambi, Penjaringan, dan Cilincing) dan Bekasi (seperti : Muaragembong, Babelan, dan Tarumajaya) akan terendam semuanya.

Dengan adanya gejala ini, sebagai warga negara kepulauan, sudah seharusnya kita khawatir. Pasalnya, pemanasan global mengancam kedaulatan negara. Es yang meleleh di kutub-kutub mengalir ke laut lepas dan menyebabkan permukaan laut bumi - termasuk laut di seputar Indonesia - terus meningkat. Pulau-pulau kecil terluar kita bisa lenyap dari peta bumi, sehingga garis kedaulatan negara bisa menyusut. Dan diperkirakan dalam 30 tahun mendatang sekitar 2.000 pulau di Indonesia akan tenggelam. Bukan hanya itu, jutaan orang yang tinggal di pesisir pulau kecil pun akan kehilangan tempat tinggal. Begitu pula asset-asset usaha wisata pantai.

Peneliti senior dari Center for International Forestry Research (CIFOR), menjelaskan, pemanasan global adalah kejadian terperangkapnya radiasi gelombang panjang matahari (disebut juga gelombang panas / inframerah) yang dipancarkan bumi oleh gas-gas rumah kaca (efek rumah kaca adalah istilah untuk panas yang terperangkap di dalam atmosfer bumi dan tidak bisa menyebar). Gas-gas ini secara alami terdapat di udara (atmosfer). Penipisan lapisan ozon juga memperpanas suhu bumi. Karena, makin tipis lapisan lapisan teratas atmosfer, makin leluasa radiasi gelombang pendek matahari (termasuk ultraviolet) memasuki bumi. Pada gilirannya, radiasi gelombang pendek ini juga berubah menjadi gelombang panas, sehingga kian meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca tadi. Karbondioksida (CO2) adalah gas terbanyak (75%) penyumbang emisi gas rumah kaca. Setiap kali kita menggunakan bahan bakar fosil (minyak, bensin, gas alam, batubara) untuk keperluan rumah tangga, mobil, pabrik, ataupun membakar hutan, otomatis kita melepaskan CO2 ke udara. Gas lain yang juga masuk peringkat atas adalah metan (CH4,18%), ozone (O3,12%), dan clorofluorocarbon (CFC,14%). Gas metan banyak dihasilkan dari proses pembusukan materi organic seperti yang banyak terjadi di peternakan sapi. Gas metan juga dihasilkan dari penggunaan BBM untuk kendaraan.

Sementara itu, emisi gas CFC banyak timbul dari sistem kerja kulkas dan AC model lama. Bersama gas-gas lain, uap air ikut meningkatkan suhu rumah kaca. Gejala sangat kentara dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya, hujan deras masih sering datang, meski kini kita sudah memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau. Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir, pergantian musim kemarau ke musim hujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari normal. Banyak orang menganggap, banjir besar bulan Februari lalu yang merendam lebih dari separuh DKI Jakarta adalah akibat dari pemanasan global saja. Padahal 35% rusaknya hutan kota dan hutan di Puncak adalah penyebab makin panasnya udara Jakarta . Itu sebabnya, kerusakan hutan di Indonesia bukan hanya menjadi masalah warga Indonesia , melainkan juga warga dunia. Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), mengatakan, Indonesia pantas malu karena telah menjadi Negara terbesar ke-3 di dunia sebagai penyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut (yang diubah menjadi permukiman atau hutan industri). Jika kita tidak bisa menyelamatkan mulai dari sekarang, 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10 tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, 15 tahun lagi hutan di seluruh Indonesia tak tersisa. Di saat itu, anak-anak kita tak lagi bisa menghirup udara bersih. Jika kita tidak secepatnya berhenti boros energi, bumi akan sepanas planet Mars. Tak akan ada satupun makhluk hidup yang bisa bertahan, termasuk anak-anak kita nanti.

Cara-cara praktis dan sederhana 'mendinginkan' bumi :

  1. Matikan listrik. (jika tidak digunakan, jangan tinggalkan alat elektronik dalam keadaan standby. Cabut charger telp. genggam dari stop kontak. Meski listrik tak mengeluarkan emisi karbon, pembangkit listrik PLN menggunakan bahan baker fosil penyumbang besar emisi).
  2. Ganti bohlam lampu (ke jenis CFL, sesuai daya listrik. Meski harganya agak mahal, lampu ini lebih hemat listrik dan awet).
  3. Bersihkan lampu (debu bisa mengurangi tingkat penerangan hingga 5%).
  4. Jika terpaksa memakai AC (tutup pintu dan jendela selama AC menyala. Atur suhu sejuk secukupnya, sekitar 21-24o C).
  5. Gunakan timer (untuk AC, microwave, oven, magic jar, dll).
  6. Alihkan panas limbah mesin AC untuk mengoperasikan water-heater.
  7. Tanam pohon di lingkungan sekitar Anda.
  8. Jemur pakaian di luar. Angin dan panas matahari lebih baik ketimbang memakai mesin (dryer) yang banyak mengeluarkan emisi karbon.
  9. Gunakan kendaraan umum (untuk mengurangi polusi udara).
  10. Hemat penggunaan kertas (bahan bakunya berasal dari kayu).
  11. Say no to plastic. Hampir semua sampah plastic menghasilkan gas berbahaya ketika dibakar. Atau Anda juga dapat membantu mengumpulkannya untuk didaur ulang kembali.
  12. Sebarkan berita ini kepada orang-orang di sekitar Anda, agar mereka turut berperan serta dalam menyelamatkan bumi.
Powered By Blogger

Entri Populer